Prosedur Perbaikan ECU
Artikel Diagnosa kerusakan ECU episode 3 ini merupakan artikel lanjutan wacana cara mendiagnosa dan melaksanakan perbaikan kerusakan pada ECU.Pada bagian 1 dan bagian 2 telah dibahas beberapa metode pemeriksaan dasar secara visual dan pemeriksaan beberapa komponen ECU dengan menggunakan alat test.
Pada episode 3 ini akan dibahas sedikit mengenai sumber-sumber untuk memperoleh komponen-komponen ECU dan membahas wacana beberapa kerusakan yang sering terjadi pada ECU dan metode perbaikannya.
Skil dasar yang harus dikuasai untuk memperbaiki ECU yaitu kemampuan memeriksa komponen elektronika dan kemampuan menyolder komponen elektronika.
Jika anda belum terlalu mahir untuk menyolder dan melepas solderan komponen elektronika dari PCB, anda dapat berlatih menyolder dengan menggunakan komponen PCB bekas yang sudah tidak terpakai.
Gambar 1 |
Kapsitor pada PCB,Nilai dan Part Number dari NTE
Kapasitor | Nilai Kapasitor | Part Number |
C-28 | 220uF 35v | NTE# VHT 220 M 35 |
C-33 | 33uF 35v | NTE# VHT 33 M 35 |
C-32 | 330uF 10V | NTE# VHT 330 M 16 |
C-27 | 4.7uF 50v | NTE# VHT 4.7 M 50 |
C-5 | 1uF 50V | NTE# VHT 1 M 50 |
Berlatihlah menyolder beberapa komponen elektronika ibarat resistor, kapasitor, dll ke PCB, latih juga teknik memotong kaki-kaki komponen dan melepaskan kembali komponen-komponen tersebut dari PCB tanpa merusak jalur tembaga yang ada pada PCB.
Di internet banyak sekali tutorial cara menyolder komponen elektronika yang menunjukkan penjelasan detail disertai dengan gambar dan video tentang teknik dan alat-alat yang diperlukan untuk menyolder komponen.
Seperti disebutkan pada bagian 1 dan bagian 2, ingatlah selalu untuk melaksanakan perbaikan ECU pada meja kerja dengan anti listrik statis dan menggunakan gelang anti listrik statis yang kabelnya terhubung ke meja kerja.
Jika anda tidak merasa percaya diri untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan ECU anda dapat mengirim ECU anda untuk diperbaiki oleh bengkel seorang andal perbaikan ECU.
Komponen - Komponen ECU
Beberapa komponen ECU, ibarat resistor, dioda, dan kapasitor dapat anda peroleh dari toko-toko yang menjual komponen elektronika, juga dapat dicari secara online pada banyak sekali web yang menjual komponen elektronika khususnya komponen semikonduktor.
Salah satu situs yang dapat dicoba untuk mencari komponen ECU salah satunya retailer NTE di alamat www.nteinc.com. NTE mempunyai stock komponen elektronika yang beragam dan mempunyai katalog rujukan online.
Pada halaman home pagenya arahkan cursor pada “online cross reference”, dan pilih “semiconductors, di sana anda dapat memilih nomor part yang sesuai.
NTE juga mempunyai beberapa distributor lokal di beberapa negara, anda dapat mencari distributor-distributor tersebut di website tersebut.
Pada transistor produksi negara Jepang biasanya nomor spare partnya diawali karakter kemudian diikuti oleh angka, ibarat contoh “B1335A”.
Dengan sistem penomoran transistor Jepang tersebut anda harus menambahkan “2 S” di depan part number yang tercetak di tubuh transistor untuk menerima nomor spare part yang lengkap, jadi nomor spare part yang lengkap adalah “2SB1335A”.
Salah satu situs yang dapat dicoba untuk mencari komponen ECU salah satunya retailer NTE di alamat www.nteinc.com. NTE mempunyai stock komponen elektronika yang beragam dan mempunyai katalog rujukan online.
Pada halaman home pagenya arahkan cursor pada “online cross reference”, dan pilih “semiconductors, di sana anda dapat memilih nomor part yang sesuai.
NTE juga mempunyai beberapa distributor lokal di beberapa negara, anda dapat mencari distributor-distributor tersebut di website tersebut.
Mengenal Part Number Transistor
Nomor sparepart transistor terkadang sedikit membingungkan, karena keterbatasan daerah nomor spare part yang di cetak pada tubuh transistor terkadang hanya berupa singkatan.Pada transistor produksi negara Jepang biasanya nomor spare partnya diawali karakter kemudian diikuti oleh angka, ibarat contoh “B1335A”.
Dengan sistem penomoran transistor Jepang tersebut anda harus menambahkan “2 S” di depan part number yang tercetak di tubuh transistor untuk menerima nomor spare part yang lengkap, jadi nomor spare part yang lengkap adalah “2SB1335A”.
Pada transistor produksi Amerika, sistem penomorannya anda harus tambahkan “2N” di depan angka yang tercetak pada tubuh transistor untuk menerima nomor spare part komplitnya. (Contoh“2N3904”) . Walaupun ada beberapa sistem penomoran yang berbeda namun biasanya pada transistor produksi Amerika nomor spare part ditulis dengan lengkap pada tubuh transistor.
Dengan memahami nomor spare part komponen akan sangat membantu mempemudah dalam melaksanakan identifikasi dan pembelian komponen yang sesuai dengan kebutuhan.
Komponen dioda juga lebih sulit untuk diidentifikasi karena hanya sedikit yang mempunyai nomor spare part yang tercetak di badannya. Zener diode hanya mempunyai nilai tegangan zener di badannya.
Dengan memahami nomor spare part komponen akan sangat membantu mempemudah dalam melaksanakan identifikasi dan pembelian komponen yang sesuai dengan kebutuhan.
Komponen dioda juga lebih sulit untuk diidentifikasi karena hanya sedikit yang mempunyai nomor spare part yang tercetak di badannya. Zener diode hanya mempunyai nilai tegangan zener di badannya.
Contoh Kerusakan dan Perbaikan ECU
TCU ( Transmission control Unit) Honda Accord Tahun 1990-1994
Gejala kerusakan :
Indikator D4 selalu menyala pada ketika kunci kontak ON. Transmisi masuk ke mode fail safeGejala lain : Muncul isyarat DTC, perpindahan gigi agak tersendat (catatan : Gejala kadang hanya muncul sementara atau pada kondisi suhu mesin tertentu)
Penyebab :
Kebocoran Kapasitor. Tumpahan elekrolit dari kapasitor memutus jalur PCB dan menimbulkan pengaturan yang berubah-rubah dan kontroler gagal melaksanakan internal circuit check dan hasilnya menyalakan lampu indikator D4. Kapasitornya sendiri kemungkinan telah mengalami short circuit.Ada 2 jenis kontroler yang digunakan kendaraan ini, Kontroler dengan OKI yang sering mengalami kerusakan kapasitor bocor. (sticker identifikasi pada episode luar kontroler tertulis OKI)
Untuk melaksanakan perbaikan PCB, maka PCB harus dilepaskan dengan hati-hati dari casingnya.
Catatan :
Pada episode tengah PCB terdapat 3 klip plastik yang mengunci PCB ke casingnya.
Tekan kilp plastik dengan hati-hati pada PCB dengan menggunakan tang lancip dan putar secara perlahan maju dan mundur sambil mengangkat PCB secara perlahan, lakukan hal ini hingga PCB terlepas.
Gambar 1 menunjukkan posisi kapasitor pada PCB. Nilai dan part numbernya juga dapat dilihat pada gambar 1.
Lepaskan solderan kapasitor dan angkat kapsitor dari PCB.
Untuk mempermudah dapat menggunting terlebih dahulu kapasitor dengan menggunakan tang potong, hal ini akan mempermudah melepas solderan dan melepas terminal yang lama.
Cara lain yaitu dengan memanaskan solderan pada kaki komponen di episode belakang PCB dan segera sedot timah yang meleleh dengan alat penyedot timah.
Jika bekas solderan tidak terangkat semua, solder kembali dengan timah yang baru, dan kemudian ulangi prosedur melepaskan solderan.
Hati-hatilah ketika melepaskan komponen dari PCB, jangan menarik paksa komponen dari PCB karena dapat merusak jalur tembaga yang terdapat di PCB apalagi kalau akhir panas yang berlebihan dari alat solder.
Tips :
Untuk mempercepat proses pekerjaan, berilah tanda pada terminal yang akan dilepas dengan menggunakan spidol permanen, sehingga anda tidak perlu terlalu sering membolak-balik PCB untuk melihat terminal berikutnya yang akan dilepas.
Buatlah gambar atau photo PCB sesaat setelah kapasitor diangkat dari PCB semoga nanti tidak mengalami kebingungan ketika akan memasang komponen baru, karena ketika korosi elektrolit pada PCB dibersihkan, tanda-tanda yang tertera pada PCB juga biasanya akan ikut terhapus.
Gambar 2 |
Gambar 2 menunjukkan kondisi PCB sebelum dan sesudah dibersihkan. Bersihkan secara perlahan seluruh area PCB yang terkena elektrolit dengan menggunakan pisau cutter, sikat kecil dan amplas halus. Jalur tembaga yang terbuka juga harus dibersihkan dan diampelas hingga terlihat mengkilap.
Pastikan anda membersihkan seluruh bekas elektrolit yang terdapat di jalur tembaga PCB tanpa ada yang tersisa, karena kalau tidak sisa elektrolit tersebut akan menyebar kebagian lain dan menimbulkan korosi atau kerusakan pada komponen yang lain.
Setelah membersihkan lapisan PCB yang rusak, bersihkan area tersebut dengan menggunakan sikat dan electronic cleaner untuk menghilangkan segala kontaminasi dan cairan elektrolit yang menempel, kemudian lapisi jalur tembaga yang terbuka dengan timah untuk mencegah terjadi oksidasi.
Hati hati ketika melapisi jalur tembaga dengan timah, panaskan jalur tembaga tersebut dengan ujung solder dan perhatikan jangan hingga jalur tembaga bersentuhan dengan jalur yang lain akhir terlalu banyak timah, hal ini akan menimbulkan short circuit.
Pastikan anda membersihkan seluruh bekas elektrolit yang terdapat di jalur tembaga PCB tanpa ada yang tersisa, karena kalau tidak sisa elektrolit tersebut akan menyebar kebagian lain dan menimbulkan korosi atau kerusakan pada komponen yang lain.
Setelah membersihkan lapisan PCB yang rusak, bersihkan area tersebut dengan menggunakan sikat dan electronic cleaner untuk menghilangkan segala kontaminasi dan cairan elektrolit yang menempel, kemudian lapisi jalur tembaga yang terbuka dengan timah untuk mencegah terjadi oksidasi.
Hati hati ketika melapisi jalur tembaga dengan timah, panaskan jalur tembaga tersebut dengan ujung solder dan perhatikan jangan hingga jalur tembaga bersentuhan dengan jalur yang lain akhir terlalu banyak timah, hal ini akan menimbulkan short circuit.
Gambar 3 |
Gambar 3 memperlihatkan kapasitor gres terpasang pada PCB yang sudah diperbaiki dengan jalur tembaga yang dilapisi timah.
Pastikan terminal kapasitor terpasang dengan baik pada kedua sisi PCB. Cairan elektrolit mungkin saja telah merusak tembaga pada sekeliling lubang terminal PCB, sehingga anda perlu menambahkan timah untuk menutup kerusakan jalur yang terputus tersebut.
Kapasitor mempunyai kutub faktual dan kutub negatif, dan harus dipasang dengan arah yang sempurna pada PCB, oleh karena itu sangat disarankan sebelumnya untuk mencatat atau mengambil photo untuk memastikan kapasitor terpasang dengan benar.
Terminal negatif kapasitor biasanya diberi tanda strip pada tubuh komponennya. Sesuai dengan gambar 1 terminal negatif kapasitor dipasang menghadap ke kanan atau berseberangan dari konektor wiring harness.
Jika kapasitor C28 mengalami short circuit maka dapat menimbulkan Resistor R41 terbakar (gambar1).
Resistor R41 dan R42 mempunyai nilai yang sama yaitu 15 ohm 1/4 watt.
Anda dapat membeli komponen ini di toko yang menjual alat-alat elektronika.
Pada rangkaian juga terdapat 2 buah dioda yang dirangkai secara seri dengan Resistor R41 dan R42 . Jika anda mengganti resistor-resistor tadi pastikan juga untuk memeriksa kondisi dioda-dioda tadi.
Pasang kembali PCB yang sudah diperbaiki tadi dan lakukan test drive. Dengan komponen yang tidak terlalu mahal dan waktu kerja yang tidak terlalu lama anda sudah memiliki Transmision control module yang telah di rebuild.
Sekitar 90 % kerusakan kontroler ini dapat diperbaiki dengan prosedur tersebut, namun kalau lebih banyak didominasi komponen dan jalur PCB mengalami kerusakan yang parah maka lebih baik anda mencari penggantinya.
Dengan menggunakan kapasitor gres yang berkualitas kontroler ini akan lebih baik dari kontrol unit baru, karena kapasitor original yang terpasang kualitasnya lebih jelek sehingga mudah mengalami kebocoran. Jika anda membeli kontroler bekas maka lebih baik gantilah kapasitor tersebut dengan yang gres untuk menghindari terjadi problem yang sama.
Pastikan terminal kapasitor terpasang dengan baik pada kedua sisi PCB. Cairan elektrolit mungkin saja telah merusak tembaga pada sekeliling lubang terminal PCB, sehingga anda perlu menambahkan timah untuk menutup kerusakan jalur yang terputus tersebut.
Kapasitor mempunyai kutub faktual dan kutub negatif, dan harus dipasang dengan arah yang sempurna pada PCB, oleh karena itu sangat disarankan sebelumnya untuk mencatat atau mengambil photo untuk memastikan kapasitor terpasang dengan benar.
Terminal negatif kapasitor biasanya diberi tanda strip pada tubuh komponennya. Sesuai dengan gambar 1 terminal negatif kapasitor dipasang menghadap ke kanan atau berseberangan dari konektor wiring harness.
Jika kapasitor C28 mengalami short circuit maka dapat menimbulkan Resistor R41 terbakar (gambar1).
Resistor R41 dan R42 mempunyai nilai yang sama yaitu 15 ohm 1/4 watt.
Anda dapat membeli komponen ini di toko yang menjual alat-alat elektronika.
Pada rangkaian juga terdapat 2 buah dioda yang dirangkai secara seri dengan Resistor R41 dan R42 . Jika anda mengganti resistor-resistor tadi pastikan juga untuk memeriksa kondisi dioda-dioda tadi.
Pasang kembali PCB yang sudah diperbaiki tadi dan lakukan test drive. Dengan komponen yang tidak terlalu mahal dan waktu kerja yang tidak terlalu lama anda sudah memiliki Transmision control module yang telah di rebuild.
Sekitar 90 % kerusakan kontroler ini dapat diperbaiki dengan prosedur tersebut, namun kalau lebih banyak didominasi komponen dan jalur PCB mengalami kerusakan yang parah maka lebih baik anda mencari penggantinya.
Dengan menggunakan kapasitor gres yang berkualitas kontroler ini akan lebih baik dari kontrol unit baru, karena kapasitor original yang terpasang kualitasnya lebih jelek sehingga mudah mengalami kebocoran. Jika anda membeli kontroler bekas maka lebih baik gantilah kapasitor tersebut dengan yang gres untuk menghindari terjadi problem yang sama.
Transaxle Control Module (TCM)Mitsubishi KM Type 4
Gejala kerusakan:
Damper Clutch (TCC) aktif terus menerus.Damper clutch menerima power suply dari TCU ketika kunci kontak posisi ON.
Penyebab :
Short circuit pada damper clutch control solenoid driver transistor. Hal ini biasanya terjadi karena menggunakan damper clutch selenoid dengan tahanan 3 ohm yang seharusnya menggunakan selenoid dengan tahanan 13 ohm.
Akibatnya arus listrik yang mengalir ke transistor menjadi terlalu tinggi dan mengakibatka transistor menjadi panas dan overheat.
Biasanya komponen yang mengalami kerusakan hanya transistor saja, anda dapat memastikan ini dengan memeriksa tahanan antar Pin1 dan Pin 12 wiring harness connector (damper solenoid control dan ignition B+).
Akibatnya arus listrik yang mengalir ke transistor menjadi terlalu tinggi dan mengakibatka transistor menjadi panas dan overheat.
Biasanya komponen yang mengalami kerusakan hanya transistor saja, anda dapat memastikan ini dengan memeriksa tahanan antar Pin1 dan Pin 12 wiring harness connector (damper solenoid control dan ignition B+).
Jika sirkuit dalam kondisi baik maka akan terbaca nilai tahanan Kilo ohm, kalau terindikasi terjadi shot circuit maka akan menunjukkan angka sekitar 40 0hm.
Buka TCM. Gambar 4 menunjukkan lokasi damper clutch solenoid driver transistor, dan pressure
control solenoid dropping resistor. Dropping resistor berbentuk keramik blok persegi panjang terpasang pada braket besi.
Identifikasi Kontroler
Gambar 4 |
Perhatikan jalur pada PCB TCM (gambar 4) dan perhatikan terdapat 2 braket daerah kedudukan 2 dropping resistors:
- Jika kontroler tersebut hanya mempunyai 1 dropping resistor, maka transmisi tersebut menggunakan damper clutch solenoid dengan nilai tahanan 13 ohm.
- Jika terdapat 2 dropping resistors, maka transmisi tersebut menggunakan damper clutch solenoid dengan nilai tahanan 13 ohm.
Kontroler dengan 1 dropping resistor akan mengalami kerusakan kalau menggunakan selenoid yang salah.
Hal ini hanya untuk memastikan jenis selenoid yang digunakan, karena terkadang model dan tahun kendaraan tidak secara konsisten menggunakan selenoid tertentu.
Untuk melepaskan PCB maka anda perlu membengkokkan 2 buah tab pemegang dropping resistor pada braketnya.
Lepaskan sekrup pengunci PCB ke casing, dan geser secara perlahan dropping resistor keluar dari braketnya sambil mengangkat PCB keluar.
Lepaskan damper solenoid driver transistor.
Hal ini hanya untuk memastikan jenis selenoid yang digunakan, karena terkadang model dan tahun kendaraan tidak secara konsisten menggunakan selenoid tertentu.
Untuk melepaskan PCB maka anda perlu membengkokkan 2 buah tab pemegang dropping resistor pada braketnya.
Lepaskan sekrup pengunci PCB ke casing, dan geser secara perlahan dropping resistor keluar dari braketnya sambil mengangkat PCB keluar.
Lepaskan damper solenoid driver transistor.
Dengan posisi transistor dilepas dari sirkuit, periksalah tahanan 2 buah resistor yang ada pada driver circuit yaitu Resistor R53 (750 ohms) dan R119 (370 ohms).
Gambar 5 |
Gantilah transistor dengan part number NTE 378 (gambar 6), dan pastikan transistor terpasang dengan benar. pada PCB biasanya tertulis karakter "E" untuk menunjukan terminal Emitor Transistor.
Gambar 6 |
Perhatikan episode depan transistor ( sisi daerah nomor spare part dicetak )
Posisi terminal emitor berada di sisi sebelah kanan , sebagai rujukan pada packing transistor ketika dibeli juga diberi tanda terminalnya.
Setelah melaksanakan penyolderan transistor pada PCB, potonglah sisa kaki terminal yang menonjol pada sisi belakang PCB dan rakit kembali kontroler.
Sekarang anda siap melaksanakan test drive untuk memastikan fungsi lock up selenoid bekerja dengan baik, namun alangkah baiknya untuk mengukur tahanan selenoid pada transmission controller harness sebelum dipasang.
Posisi terminal emitor berada di sisi sebelah kanan , sebagai rujukan pada packing transistor ketika dibeli juga diberi tanda terminalnya.
Setelah melaksanakan penyolderan transistor pada PCB, potonglah sisa kaki terminal yang menonjol pada sisi belakang PCB dan rakit kembali kontroler.
Sekarang anda siap melaksanakan test drive untuk memastikan fungsi lock up selenoid bekerja dengan baik, namun alangkah baiknya untuk mengukur tahanan selenoid pada transmission controller harness sebelum dipasang.
Transaxle Control Unit Nissan RE4F02A or RE4F04A
Gejala Kerusakan :
Line pressure tidak bisa naik
Penyebab :
Terjadi short circuit pada dioda Line pressure solenoid zener clamping, dan meyebabkan selenoid aktif terus menerus.Kontroler ini menggunakan 27 volt zener diode dengan daya 3 watts, yang dihubungkan dengan sisi katoda ke Pin 4 (B+ dengan kunci kontak on ) dan anoda ke Pin 1 (line pressure solenoid).
Dioda ini berfungsi untuk membatasi tegangan negatif hingga 15 volt ketika kunci kontak posisi off. Jika dioda ini short circuit maka selenoid akan dialiri tegangan baterai setiap kunci kontak ON.
Untuk memeriksa persoalan ini, ukurlah tahanan antara pin 1 dan pin 4 kontroler, seharusnya terbaca nilai sekitar 10 Kohm, kalau terbaca tahanan yang rendah maka ada 2 kemungkinan :
zener clamping diode short atau peak transistor short.
Gambar 7 |
Gambar 7 menunjukkan lokasi komponen dari salah satu kontroler ini. Bukalah kontroler dan cari posisi peak transistor, lokasinya bisa bervariasi tergantung versi kontroler yang digunakan, namun salah satu terminalnya menuju eksklusif ke terminal pin 1. Periksalah dengan menggunakan ohm meter.
Dengan mengikuti prosedur pemeriksaan pada episode 2 periksalah peak transistor dari short circuit dengan mengukur tahanan pada PCB diantara ketiga terminalnya dengan kombinasi yang berbeda-beda.
Jika ketiga terminal menunjukkan indikasi short circuit lepaskan transistor untuk kemudian diperiksa diluar PCB.
Jika hanya dua terminal teransistor yang short lepaskan zener clamping diode dan periksa diluar circuit, kemungkinan besar dioda ini mengalami shot circuit.
Dioda akan terukur dengan tahanan yang rendah ketika diperiksa di luar sirkuit (gambar 8) dan kerusakan ini akan terlihat dengan terperinci menggunakan dioda test pada Digital Multi meter.
Dengan mengikuti prosedur pemeriksaan pada episode 2 periksalah peak transistor dari short circuit dengan mengukur tahanan pada PCB diantara ketiga terminalnya dengan kombinasi yang berbeda-beda.
Jika ketiga terminal menunjukkan indikasi short circuit lepaskan transistor untuk kemudian diperiksa diluar PCB.
Jika hanya dua terminal teransistor yang short lepaskan zener clamping diode dan periksa diluar circuit, kemungkinan besar dioda ini mengalami shot circuit.
Dioda akan terukur dengan tahanan yang rendah ketika diperiksa di luar sirkuit (gambar 8) dan kerusakan ini akan terlihat dengan terperinci menggunakan dioda test pada Digital Multi meter.
Gambar 8 |
Banyak kerusakan yang menyangkut kinerja ECU disebabkan oleh sirkuit kelistrikan pada kendaraan itu sendiri , seperi ground yang buruk, selenoid dengan tahanan yang rendah, terjadi short circuit, tegangan suply rendah, overcharging, under charging.
Kondisi-kondisi tersebut diatas dapat menimbulkan Ecu tidak dapat bekerja atau rusak, oleh karena itu sangat penting untuk memastikan kondisi tersebut diatas sebelum kita menentukan bahwa ECU rusak.
Kondisi-kondisi tersebut diatas dapat menimbulkan Ecu tidak dapat bekerja atau rusak, oleh karena itu sangat penting untuk memastikan kondisi tersebut diatas sebelum kita menentukan bahwa ECU rusak.
manteb ini kang, bermanfaat sekali
BalasHapushttps://cody.id/produk/power-supply/power-supply-cody-3005dt/