WHAT'S NEW?
Loading...

Fuel Trim

Fuel Trim Untuk Memonitor Campuran Bahan Bakar dan Udara

Fuel trim ialah perhitungan campuran materi bakar dan udara yang dilakukan oleh ECU untuk menjaga rasio materi bakar dan udara selalu berada pada campuran yang ideal.
Perhitungan fuel Trim yang ditampilkan pada scantool biasanya dalam PERSEN.
Untuk menjaga emisi kendaraan serendah mungkin ECU berusaha untuk menjaga biar campuran materi bakar dan udara berada pada 14,7 : 1.

Jika rasio materi bakar dan udara dibawah 14.7 : 1 ( sebagai referensi 12 : 1) maka campuran materi bakar dikatakan KAYA.

Campuran materi bakar yang KAYA dapat menghasilkan tenaga mesin yang lebih besar (sampai batas tertentu) namun berdampak meningkatkan konsumsi materi bakar dan emisi gas buang.

Sebaliknya jikalau rasio materi bakar lebih tinggi dari 14.7 : 1 (contoh 16 :1) maka campuran materi bakar dikatakan KURUS.

Nilai Fuel Trim
Nilai Fuel Trim

Campuran materi bakar yang kurus membuat konsumsi materi bakar menjadi irit namun juga dapat meningkatkan emisi gas buang, karena jikalau campuran materi bakar terlalu kurus menyebabkan materi bakar tidak terbakar dengan tepat dan menimbulkan problem misfire.

ECU memonitor campuran materi bakar dan udara berdasarkan input dari oksigen sensor yang dipasang pada ekshaust manifold. Oksigen sensor pada dasarnya merupakan indikator yang menunjukkan campuran materi bakar yang KAYA atau KURUS.

Saat mesin bekerja dengan campuran yang terlalu KURUS (terlalu banyak udara), oksigen sensor akan menghasilkan tegangan listrik yang rendah sehingga ECU akan merespon dengan menambahkan materi bakar.

Saat mesin bekerja dengan campuran yang terlalu KAYA ( terlalu banyak materi bakar) oksigen sensor akan menghasilkan tegangan yang lebih tinggi untuk memberitahukan ECU bahwa mesin bekerja dengan materi bakar yang teralu banyak dan selanjutnya ECU akan mengurangi suplai materi bakar.

Pada kendaraan yang menggunakan Wide Ratio Air/Fuel sensor (WRAF) atau A/F sensor, oksigen sensor dapat memberitahukan ECU campuran materi bakar yang tepat, sehingga ECU akan mengurangi dan menambahkan materi bakar sesuai dengan kebutuhan.

Pengaturan nilai fuel trim yang akurat membutuhkan sinyal feedback yang akurat dari oksigen sensor, sehingga ECU dapat mengetahui apakah campuran materi bakar terlalu kaya atau terlalu kurus.
Saat mesin dihidupkan pada kondisi dingin, heater yang dipasang di dalam oksigen sensor membutuhkan waktu 10-30 detik atau lebih untuk memanaskan sensor hingga mencapai temperatur kerja.

Sebelum oksigen sensor mencapai temperatur kerja maka sistem kontrol akan berada pada mode closed loop dimana campuran materi bakar dibuat tetap sesuai dengan nilai yang telah diprogram dan ECU tidak melaksanakan penyetelan campuran materi bakar dan udara.

Saat oksigen sensor sudah cukup panas dan temperatur mesin yang dimonitor ECU sudah mencapai nilai yang ditetapkan ECU untuk masuk ke mode open loop maka ECU akan mulai melaksanakan penyetelan campuran materi bakar dan udara.

Saat mesin dimatikan nilai fuel trim akan disimpan didalam memori ECU sehingga dikala mesin dihidupkan kembali maka ECU akan dapat menggunakan nilai fuel trim yang tersimpan tersebut.

Jika memori di dalam ECU dihapus dengan menggunakan scantool atau dikala terminal baterai yang menawarkan suplai tegangan ke ECU dilepas maka nilai fuel trim yang tersimpan di dalam memori ECU tersebut akan terhapus sehingga ECU akan mempelajari nilai fuel trim lagi dikala mesin dihidupkan.

Bagaimana Cara Membaca Nilai Fuel Trim


Nilai Fuel trim dapat dibaca dengan menghubungkan scantool ke konektor OBD II yang biasanya terletak di bawah steering wheel. Saat kunci kontak ON scantool akan mulai berkomunikasi dengan komputer kendaraan.

Tergantung pada tipe scantool yang digunakan dan kendaraan yang diperiksa, sebelum scantool dapat membaca data dari kendaraan maka perlu memasukkan merk, model tahun dan no VIN kendaraan dengan benar ke dalam scantool.

Nilai fuel trim dapat dibaca dikala kendaraan beroda empat dalam keadaan hidup dan scantool menampilkan data display secara langsung. Data display akan menampilkan pembacaan dari sensor-sensor  yang didalamnya terdapat nilai fuel trim. Untuk kendaraan beroda empat dengan mesin 4 silinder atau 6 silinder segaris nilai fuel trim pada data display ada dua nilai, sedangkan untuk mesin V6 dan V8 nilai ini ada empat.

Terdapat 2 jenis nilai fuel trim yang ditampilkan :


Short Term Fuel trim (STFT)

Nilai ini menunjukkan penyetelan campuran materi bakar yang dilakukan ECU dikala ini. Nilai ini berubah sangat cepat dan dapat meningkat sedikit tergantung perubahan beban mesin, kecepatan mesin dan temperatur mesin.

Nilai STFT berkisar antara - 10 persen sampai +10 persen dan pembacaannya bisa fluktuatif sekitar 25 % atau lebih  ke kedua arah.


Long Term Fuel Trim (LTFT) 

Adalah nilai rata-rata adaptasi materi bakar yang dilakukan ECU dalam jangka waktu yang lebih panjang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Nilai ini merupakan indikator yang lebih akurat menyangkut adaptasi campuran materi bakar sesuai dengan perubahan perbandingan materi bakar dan udara yang terjadi di dalam mesin.

STFT B1 = Short Term Fuel Trim engine cylinder Bank 1

STFT B2 =  Short Term Fuel Trim engine cylinder Bank 2

LTFT B1 =  Long Term Fuel Trim engine cylinder Bank 1

LTFT B2 =  Long Term Fuel Trim engine cylinder Bank 2


Menganalisa Pembacaan Nilai Fuel Trim

Nilai fuel trim POSITIVE mempunyai arti bahwa ECU menambahkan materi bakar yang masuk ke dalam mesin (mengatur injektor membuka lebih lama), dengan kata lain ECU berusaha membuat campuran lebih KAYA karena ECU membaca bahwa mesin bekerja dengan campuran yang terlalu kurus.


Nilai Fuel trim NEGATIVE berarti ECU mengurangi suplai materi bakar yang masuk ke dalam mesin (mengurangi waktu pembukaan injector). ECU berusaha membuat campuran materi bakar lebih KURUS sebagai respon dari kondisi mesin yang bekerja dengan campuran terlalu KAYA.

Harus diingat seluruh hasil perhitungan tersebut berdasarkan hasil input dari oksigen sensor yang disampaikan ke ECU. Jika oksigen sensor membaca bahwa campuran terlalu KURUS, ECU akan merespon dengan menambahkan materi bakar dan menghasilkan nilai fuel trim POSITIVE.
Jika oksigen sensor mendeteksi campuran terlalu KAYA, ECU akan merespon dengan mengurangi suplai materi bakar dan menghasilkan nilai fuel trim NEGATIVE.

Dengan membaca nilai fuel trim STFT dan  LTFT pada data dispaly scan tool dikala mesin hidup, kita dapat mengetahui apakah mesin bekerja dengan campuran yang terlalu KAYA (Persentase Fuel trim negative) atau bekerja dengan campuran terlalu KURUS (persentase fuel trim positive).


Berapakah Nilai Fuel Trim Yang Normal ?

Idealnya nilai STFT dan LTFT yang baik ialah mendekati NOL pada dikala putaran mesin idle atau RPM yang stabil. Namun nilai STFT dapat melonjak dikala pedal gas diinjak secara mendadak atau dikala deselerasi. Nilai LTFT dapat menawarkan informasi apakah campuran terlalu KAYA atau KURUS dalam rentang waktu yang lebih lama.

Nilai LTFT yang baik harus mendekati NOL, walaupun pada umumnya akan berfluktuasi dari 5 hingga 8 persen tergantung dari kondisi mesin. Jika nilai LTFT berada diangka 10 atau lebih itu artinya ada problem pada mesin yang memerlukan analisa lebih lanjut.

Nilai LTFT yang mencapai angka 20 hingga 25 persen biasanya akan memunculkan aba-aba DTC  P0171 atau  P0174.

Nilai LTFT yang berada pada angka - 20 hingga -25 akan memunculkan aba-aba DTC P0172 atau P0175 .

Pengaruh kerusakan pada sistem materi bakar, sistem pengapian, terhadap nilai fuel trim

Campuran materi bakar yang terlalu kurus merupakan problem yang paling sering terjadi jikalau dibandingkan dengan campuran terlalu kaya.

Campuran materi bakar yang kurus akan menghasilkan nilai pembacaan fueltrim Positif yang lebih tinggi dari seharusnya.
Sedangkan campuran yang terlalu kaya akan menampilkan nilai fuel trim negatif pada scantool.


Beberapa penyebab campuran materi bakar yang terlalu kurus :

Kebocoran udara atau kevakuman pada intake manifold di area sekitar throttle body atau sambungan selang vakum.
Fuel pump lemah sehingga tidak bisa menghasilkan tekanan dan volume materi bakar yang dibutuhkan.
Selang-Selang materi bakar tersumbat atau terjepit
Pressure regulator lemah sehingga tidak dapat menjaga tekanan materi bakar yang dibutuhkan.
Kebocoran udara pada Plumbing PCV.
MAF atau mass air flow kotor sehingga menawarkan informasi jumlah udara yang rendah ke ECU.
Fuel injector kotor atau mati
Misfire sistem pengapian ( busi kotor, ignition coil lemah, atau kabel busi yang rusak
Kebocoran tekanan kompresi
Kebocoran pada ekshaust manifold atau gasket ekshaust manifold
Kerusakan oksigen sensor ( kabel signal short ke ground sehingga sensor selalu menawarkan laporan campuran terlalu kurus).


Beberapa penyebab campuran terlalu Kaya :

Fuel injector bocor
Tekanan materi bakar berlebihan akhir pressure regulator tidak berfungsi atau jalan masuk fuel return tersumbat.
Air filter sangat kotor atau jalan masuk intake tersumbat
Exhaust system tersumbat (converter mampet, jalan masuk exhaust pipe atau muffler tersumbat).
Gangguan pada oksigen sensor (kabel output oksigen sensor short ke sumber tegangan sehingga sensor selalu menawarkan informasi campuran terlalu kaya).



Menggunakan nilai fuel trim untuk menganalisa masalah

Menggunakan nilai fuel trim untuk menganalisa kebocoran kevakuman dan sistem materi bakar.

Saat mesin pada putaran idle, perhatikan nilai Short Term Fuel Trim (STFT) dan nilai Long Term Fuel Trim (LTFT). Nilai yang normal berada diantara Positif atau negatif 8, namun yang paling baik ialah jikalau nilainya mendekati 0 (Nol). Jika data display scantool menampilkan nilai STFT dan LTFT +10 atau lebih tinggi berarti mesin bekerja dengan campuran yang terlalu KURUS.  Naikkan putarn mesin hingga 1500 - 2000 RPM  dan tahan beberapa menit. Jika nilai fuel trim turun mendekati normal kemungkinan besar terjadi kebocoran kevakuman dikala idle, hal ini karena kebocoran kevakuman  pada dikala putaran mesin tinggi atau beban berat tidak mensugesti campuran materi bakar.

Jika nilai fuel trim tidak mengalami perubahan yang signifikan dapat disimpulkan bahwa campuran materi bakar yang kurus tersebut diakibatkan problem sistem materi bakar (Fuel pump lemah, fuel filter mampet, fuel injektor kotor dll ).

Nilai fuel trim LTFT yang cenderung tinggi bisa juga disebabkan terjadi ganggguan misfire sistem pengapian yang belum hingga memunculkan aba-aba DTC misfire namun sudah dapat menjadikan gangguan pada konsumsi materi bakar.
Kondisi salah satu atau lebih busi yang kotor atau ignition coil yang lemah  sehinga terkadang mengalami misfire dapat menjadi penyebab problem diatas.


Pembacaan nilai fuel trim juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi injector yang kotor. Jika nilai LTFT cenderung naik (POSITIVE) hal ini berarti sistem kontrol feed back fuel system melaksanakan langkah kompensasi penambahan materi bakar karena campuran yang terlalu kurus. Kemungkinan paling sering problem ini ialah injektor yang kotor. Proses penyaluran materi bakar oleh injektor dapat terganggu  oleh akumulasi deposit kotoran di dalam injektor. Langkah untuk memperbaiki hal ini ialah dengan membersihkan injektor. Jika nilai fuel trim kambali normal setelah injektor dibersihkan maka dapat disimpulkan bahwa penyebab gangguan ialah injektor yang kotor.

Jika nilai fuel trim masih tetap setelah membersihkan injektor maka campuran yang terlalu kurus dapat disebabkan oleh tekanan materi bakar yang rendah atau kebocoran kevakuman.

Pembacaan nilai fuel trim juga dapat digunakan untuk memeriksa respon oksigen sensor dan ECU dalam mengatur campuran materi bakar. Dengan posisi mesin idle, lepaskan salah satu selang vakum dan perhatikan nilai fuel trim STFT akan melonjak naik ke arah POSITIVE dan nilai LTFT akan mulai merangkak naik untuk merespon kondisi campuran materi bakar yang kurus karena selang kevakuman yang dilepas tersebut.

Untuk memeriksa respon terhadap campuran KAYA, semprotkan carb spray cleaner ke dalam throttle body atau sambungan selang kevakuman di intake manifold. Nilai STFT akan turun ke arah NEGATIVE dan nilai LTFT akan berangsur turun untuk merespon campuran yang terlalu kaya.

Jika tidak ada perubahan nilai fuel trim dikala melaksanakan simulasi campuran kurus dan kaya tersebut berarti ECU tidak bekerja pada mode Close Loop  atau oksigen sensor tidak merespon terhadap perubahan campuran materi bakar dan udara.



0 komentar:

Posting Komentar