WHAT'S NEW?
Loading...

Diagnosa kerusakan ECU Bagian 2 : Memeriksa Kerusakan Komponen ECU dengan alat Test.

Prosedur Pemeriksaan Komponen ECU

Pada artikel diagnosa kerusakan ECU episode 1  telah dibahas beberapa metode pemeriksaan secara visual mengenai kerusakan – kerusakan yang sering terjadi pada ecu.

Pada artikel episode kedua ini akan dibahas beberapa prosedur pemeriksaan ecu dengan menggunakan Digital Multi Meter (DMM) yang dilengkapi fungsi testing dioda dan beberapa pemeriksaan tingkat lanjut dengan menggunakan osiloskop.


Metode pengetesan yang dibahas merupakan pemeriksaan  kerusakan komponen yang paling sering terjadi pada ecu sistem transmisi otomatis.



Perhatian :
Jika anda tidak merasa yakin dapat melaksanakan pemeriksaan dan perbaikan ecu atau tidak familiar menggunakan Digital Multi Meter (DMM) dan osiloskop, silahkan hubungi 08131 66 99 232, kami dari dengan senang hati akan membantu anda.

Sebagai materi rujukan ketika melaksanakan perbaikan gunakanlah sumber dari internet dengaan mengetikkan kata kunci “ECM rebuilding,” atau “ECM repair.”


Hal Yang Diperhatikan Sebelum Memulai Pekerjaan Perbaikan ECU.

Ingatlah untuk selalu melaksanakan pemeriksaan dasar. Pada  artikel diagnosa kerusakan ECU episode 1 dijelaskan wacana pemeriksaan dasar secara visual, jadi lakukanlah pemeriksaan tersebut sebelum melanjutkan dengan prosedur berikut. 
Keretakan yang sangat kecil pada titik solder komponen ecu dapat menimbulkan kerusakan intermitent yang sangat membingungkan.

Intinya ialah sebelum anda melaksanakan pembongkaran dan perbaikan ecu , pastikanlah terlebih dahulu sistem dasar kendaraan beroda empat berfungsi dengan baik sebelum kita memvonis bahwa ECU rusak.

Saat melaksanakan perbaikan kerusakan yang spesifik pada ecu sangat diperlukan derma banyak sekali sumber informasi menyerupai wiring diagram mobil, service manual atau diagram pin ecu  untuk mempermudah proses pemeriksaan dan memudahkan menganalisa cara kerja komponen yang terhubung ke ecu, menyerupai :



  • Apakah ini sistem sirkuit selenoid..? apakah selenoid ini dialiri listrik secara terus – menerus.?
  • Apakah rangkaian yang diperiksa rangkaian sensor, berapa tegangan rujukan yang diterima oleh sensor ? apakah tegangan yang diterima sensor terlalu tinggi ?.

Dan yang paling dasar jangan lupa untuk memeriksa tegangan baterai, kondisi terminal nyata dan kabel ground baterai dan kondisi terminal ignition yang harus dialiri listrik ketika kunci kontak ON.



Memeriksa Sirkuit Solenoid Driver 

Mungkin anda pernah mendengar istilah Driver yang sering muncul ketika membahas wacana sistem elektronik otomotif. 

Driver secara sederhana didefinisikan sebagai transistor yang terdapat di dalam ecu yang berfungsi sebagai sakelar untuk memutuskan dan menghubungkan listrik yang mengontrol relay atau selenoid. 



Diagnosa kerusakan ECU Bagian 2 : Memeriksa Kerusakan Komponen ECU dengan al
Gambar 1



Transistor Driver bekerja menyerupai relay, yang menggunakan arus listrik yang kecil untuk mengontrol arus listrik yang besar.

Sirkuit komputer di dalam ecu  tidak bisa untuk dialiri arus listrik  yang besar  secara eksklusif untuk mengontrol kerja  selenoid atau relay. 

Tugas ini dilakukan oleh transistor driver , sirkuit komputer ecu hanya mengontrol kerja dari transistor driver.

Transistor driver merupakan episode dari driver circuit bersama -sama dengan clamping dioda dan resistor penahan arus listrik. 

Komponen – komponen inilah yang lebih mudah rusak sebab dialiri arus listrik  yang cukup besar dan arus listrik yang mengalir ke komponen – komponen tersebut dapat berlebihan bila tahanan sirkuit selenoid terlalu kecil atau selenoid mengalami kekerabatan singkat (korslet).

Saat komponen – komponen ini mengalami kerusakan, maka ecu  dapat mengalirkan arus listrik secara terus menerus ke selenoid atau bahkan tidak  dapat mengalirkan arus listrik sama sekali ke selenoid.

Kerusakan yang umum yang terjadi pada komponen transistor dan dioda ialah terjadi kekerabatan singkat, jarang sekali kerusakan berupa sirkuit terbuka. 

Mari kita bahas prosedur pemeriksaan kerusakan kekerabatan singkat yang terjadi pada komponen – komponen tersebut.


Gambar 1 dan 2 menampilkan sketsa sederhana driver circuit selenoid secara umum. 
Satu sketsa menggambarkan sistem driver yang mengontrol  ground selenoid, sementara sistem yang lainnya bekerja dengan mengontrol  power selenoid.




Diagnosa kerusakan ECU Bagian 2 : Memeriksa Kerusakan Komponen ECU dengan al
Gambar 2




Ecu biasanya mempunyai sebuah clamping dioda atau clamping zener dioda. Perhatikan pada gambar skema, dapat terlihat dengan  terang bahwa jika  terjadi kekerabatan singkat   pada clamping dioda atau driver transistor, sirkuit selenoid akan mengalami kekerabatan singkat ke power atau ground tergantung desain sirkuit yang digunakan dan clamping dioda mana yang rusak.

Kita dapat melaksanakan pemeriksaan singkat driver circuit selenoid pada konektor  ECU tanpa membongkar atau membuka cover ECU.

Gunakan wiring diagram atau pin chart ECU  yang sesuai sehingga dapat melaksanakan identifikasi pin – pin ECU dengan benar.
  • Lepaskan ECU dari mobil
  •  Setel DMM untuk mengukur tahanan pada skala 1 mega ohm atau lebih tinggi.
  • Hubungkan salah satu terminal tester dengan pin yang mengontrol selenoid.
  • Hubungkan terminal tester yang lain  pada pin yang berasal dari terminal nyata baterai.
  • Ukur tahanan masing – masing pin.
  • Ulangi prosedur tersebut dengan teminal DMM  tetap pada pin selenoid, namun sekarang pin yang satu pindahkan ke sisi baterai negatif. Dan ukur tahanan masing –masing pin.


Jika kondisi normal maka DMM akan menunjukkan angka 4000 ohm (4K ohm ) , posisi probe positif dan probe negatif dapat dipertukarkan pada pemeriksaan ini, yang harus diperhatikan dalam prosedur pemeriksaan ini ialah nilai tahanan yang rendah, pada banyak kasus nilainya dibawah 40 ohm. 

Sirkuit driver solenoid shift di dalam ecu mempunyai nilai yang sama, jadi hasil pemeriksaan dari pin solenoid shift yang lain akan menunjukan hasil yang hampir sama.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan nilai tahanan yang rendah dari seharusnya, maka langkah selanjutnya ialah memeriksa kerusakan komponen – komponen di episode dalam ECU . 

Periksa dengan seksama jalur PCB episode belakang mulai dari titik solder pin solenoid hingga berujung ke clamping dioda atau driver transistor.



Penelusuran kemudian diteruskan pada seluruh episode PCB setelah komponen clamping diode atau resistor. Periksa dengan seksama jangan hingga ada episode yang terlewatkan.



Diagnosa kerusakan ECU Bagian 2 : Memeriksa Kerusakan Komponen ECU dengan al
Gambar 3



Gambar 3 memperlihatkan jalur PCB yang terlihat dengan mudah untuk ditelusuri : Penelusuran dimulai dari satu sisi hingga mengarah ke Transistor driver dan clamping diode Zener.

Transistor mempunyai 3 buah kaki. Periksalah tahanan masing-masing terminal transistor tersebut. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan hanya dua kaki transistor yang mengalami kekerabatan singkat, kemungkinan besar terjadi kerusakan pada clamping diode. 

Jika ketiga kaki transistor menunjukkan kekerabatan singkat maka kemungkinan kerusakannya pada transistor itu sendiri.  


Langkah selanjutnya ialah melepas komponen yang dicurigai mengalami kerusakan dari PCB untuk diperiksa di “luar sirkuit” dan memastikan bahwa komponen tersebut benar-benar rusak.

Penting : Sebelum melepas komponen dari PCB berilah tanda atau catat terlebih dahulu sehingga ketika pemasangan nanti tidak bingung.

Memeriksa dioda dan transistor diluar PCB

  • Setel DMM pada fungsi  “Diode Test” function.
  • Hubungkan probe DMM pada kaki dioda dan lihat hasil pengukuran.
  • Tukar probe DMM dan baca kembali hasil pengukuran.



Dioda yang dalam kondisi baik akan menunjukkan nilai 0.5 hingga 0.8 volt pada ketika probe negatif ditempatkan pada sisi terminal katoda dioda (ditandai garis pada tubuh dioda) dan ketika probe DMM dibalik maka akan terbaca “OL” atau open circuit.

Dioda yang mengalami kekerabatan singkat akan menunjukkan pembacaan DMM mendekati 0 Volt pada kedua posisi pengukuran.

Berdasarkan prosedur pengukuran tersebut, hal yang hampir sama dapat kita lakukan dalam pemeriksaan Transistor. 

Bipolar transistor nampak menyerupai 2 buah diode yang digabungkan, menyerupai terlihat pada Gambar 4. Terminal Basis transistor merupakan terminal yang berada diantara dua “diode”.(Posisinya tidak harus selalu ditengah).



Diagnosa kerusakan ECU Bagian 2 : Memeriksa Kerusakan Komponen ECU dengan al
Gambar 4




  • Atur DMM pada posisi “Diode"Check” function  dan, 
  • Ukur ketiga terminal transistor dan balik probe DMM pada setiap pengukuran. Hasil pengukuran harus menunjukkan nilai antara  0.5 -0.8 volt atau  “OL” (out of limits).
  • Hal penting yang harus diperhatikan ialah bila ada hasil pengukuran menunjukkan angka Nol tau mendekati Nol artinya transistor mengalami kekerabatan singkat.


Cara memeriksa MCU

Terakhir periksalah tegangan input 5 volt dan kerja dari  MCU (Microcontroller Unit) dengan menggunakan osiloskop. 

MCU merupakan rangkaian IC menyerupai komputer dengan ukuran yang kecil dan merupakan sentra dari ECU. Jika MCU tidak bekerja maka dapat dikatakan keseluruhan ECU juga tidak akan bekerja.

Osiloskop yang diperlukan dalam melaksanakan pengetesan ini ialah osiloskop dengan frekuensi  20 MHz atau lebih tinggi dan probe  40 MHz atau lebih tinggi. Jika probenya dapat disetel pastikan posisinya pada posisi 10x hal ini akan mengurangi beban pada sirkuit.

Berikutnya berikan suplai tegangan ke ECU, hal ini dapat dilakukan denga mencolokkan ECU ke soket ECU di kendaraan beroda empat atau dengan menghubungkan tegangan 12 Volt dari power suplai adaptor eksklusif ke ECU.

Jika menggunakan power suplai adaptor maka pastikan pin tegangan input, pin ke kunci kontak dan pin yang terhubung ke ground terpasang dengan baik. Gunakan derma wiring diagram.


Identifikasi komponen MCU yang terpasang di PCB.

MCU biasanya mempunyai ukuran yang paling besar dibandingkan IC lainnya, dan pasti mempunyai Oscillator Crystal yang terpasang didekatnya. Oscillator crystal mempunyai bentuk menyerupai kaleng logam kecil dengan 2 atau 3 terminal.


Diagnosa kerusakan ECU Bagian 2 : Memeriksa Kerusakan Komponen ECU dengan al
Gambar 5
Gambar 5 menunjukan dua buah contoh Oscillator Crystal Oscillator Crystal biasanya mempunayi nilai frekuensi yang dicetak dibadannya, kebanyakan antara 1 hingga 20 mega hertz .

  • Atur osiloskop pada posisi  0.5 volt /division,DC.
  • Atur Time base 0.5 microseconds/division.
  • Dengan Probe 10x maka akan menampilkan  5 volt pada 1 divisi vertical dan 1 microsecond (1/1,000,000 second)  pada 2 divisi horizontal.
  • Hubungkan ground lead dari probe pada sirkuit ground PCB
  • Hidupkan ECU
  • Dan tempelkan probe pada salah satu Pin Oscillator Crystal (Gambar 6).




Diagnosa kerusakan ECU Bagian 2 : Memeriksa Kerusakan Komponen ECU dengan al
Gambar 6



Jika  Oscillator Crystal MCU bekerja dengan baik, maka akan terlihat bentuk gelombang sinus dengan ketinggian tegangan 4 – 5 volt (Gambar 7).  Ini membuktikan MCU bekerja dengan baik. Oscillator Crystal bekerja dengan frekeunsi 4 MHZ, dan terdapat 4 cycle gelombang didalam 2 divisi horizontal.



Letakkan probe secara acak pada pin MCU, maka anda harus dapat menemukan tegangan 5 volt yang stabil dan tegangan logic 5 volt yang tidak beraturan, pada kebanyakan osiloskop akan tampak menyerupai gelombang kotak yang acak-acakan (Gambar 8).

Diagnosa kerusakan ECU Bagian 2 : Memeriksa Kerusakan Komponen ECU dengan al
Gambar 7


Diagnosa kerusakan ECU Bagian 2 : Memeriksa Kerusakan Komponen ECU dengan al
Gambar 8



Jika anda tidak mempunyai osiloskop, maka sebagai alternatif dapat menggunakan Logic probe. Logic probe juga dapat memeriksa kerja MCU oscillator dan pin-pin MCU. Logic probe produksi dari Radio Shack P/N 22-0303 dapat menjadi pilihan.

Logic probe juga dapat digunakan untuk memeriksa acara data pada diagnostic connector dan data BUS.

Jika hasil pemeriksaan tidak memperlihatkan tegangan 5 volt pada pin-pin MCU maka kemungkinan besar ada problem pada sirkuit pengaturan tegangan input 5 volt.

Beberapa ECU menggunakan sebuah pengatur suplai tegangan input 5 volt  berupa transistor yang pada badannya biasanya tertulis  part number “7805” atau  “78L05” .

Pada salah satu terminal regulator terdapat tegangan 12 volt baterai, 5 volt pada terminal yang lain, dan 0 volt pada sisanya.

Regulator tegangan input 5 volt yang jelek atau ground internal ECU yang jelek dapat menjadikan tegangan input 5 volt menjadi sangat tinggi, juga perhatikan dengan seksama kemungkinan adanya soderan yang retak atau jalur PCB yang terputus.

Sumber tegangan input 5 volt.

Pada beberapa kasus, banyak ECU mendapat suplai tegangan input yang berasal dari modul yang lain menyerupai umumnya  pada kendaraan beroda empat Nissan.


Transmissioan control modul  Nissan mendapat tegangan input 5 volt dari engine control modul. Hal ini berarti  jika ECM mati atau anda menawarkan tegangan ke transmision controller sendiri, maka tidak akan ada tegangan rujukan 5 volt untuk  TPS dan sirkuit sensor suhu transmisi. Controller mempunyai suplai tegangan yang terpisah untuk MCU dan sitem internal computer.





Bersambung pada artikel Diagnosa kerusakan ECU episode 3, yang akan membahas pemeriksaan komponen lanjutan, cara menerima komponen - komponen ECU dan beberapa teladan kerusakan ECU dan perbaikannya..





# Keep In Learning Because Car Never Stop Rolling...





1 komentar: Leave Your Comments

  1. Golden Nugget Hotel & Casino - Mapyro
    Golden 인천광역 출장샵 Nugget Hotel & Casino is a 수원 출장샵 Native American Casino in Scottsdale, Arizona. It's 과천 출장샵 owned and 춘천 출장안마 operated by the Qualla 보령 출장안마 Indians of Arizona.

    BalasHapus