WHAT'S NEW?
Loading...

Penyebab Suara Angin Masuk Kedalam Kabin Mobil

Udara Masuk Ke Dalam Kabin

Bunyi yang terdengar sebagai bunyi desis udara pada jendela, dan timbul ketika kendaraan pada kecepatan tinggi dan berubah seiring perubahan kecepatan atau arah angin.

Biasanya volume noisi meningkat seiring peningkatan kecepatan, namun kadangkala tidak terdengar tergantung arah angin.


Penyebab Suara Angin Masuk Kedalam Kabin Mobil

Penyebab utama suar angin masuk kedalam kabin mobil

  1. Gangguan yang terjadi alasannya yaitu ketidakteraturan udara dalam bodi kendaraan.
  2. Kebocoran udara melalui lubang antara panel bodi kendaraan.


Mekanisme Timbulnya Suara Angin


1. Noisi timbul alasannya yaitu udara yang masuk melalui ketidakrapian bodi kendaraan.

Jika udara mengalir melalui tonjolan atau lekukan pada bodi kendaraan, akan terbentuk kantong udara di belakangnya. Bunyi yang ditimbulkan akan masuk ke kabin penumpang melalui pintu dan jendela.

2. Noisi  yang timbul dari kebocoran udara.

Pada kecepatan tinggi, tekanan udara di luar kabin penumpang akan lebih rendah daripada di dalam. Jika udara dari dalam kabin keluar melaui lubang pada weather-strip atau bodi kendaraan, dan berbenturan dengan pedoman udara di luar, maka akan timbul noisi.

PETUNJUK:
  1. Bunyi angin dapat muncul di mana saja, namun empat tempat yang ditunjukkan dalam gambar yaitu yang paling sering diketahui sebagai sumbernya.
  2. Beberapa penghitungan untuk bunyi angin dapat dipakai untuk melapisi lubang pada panel tubuh kendaraan atau untuk melapisi pintu-pintu dan beling jendela.
  3. Kendaraan modern memiliki celah pada panel body yang lebih sedikit sehingga bunyi alasannya yaitu angin lebih sedikit daripada kendaraan model lama.


Penyebab Muncul Bunyi Dengung Pada Gardan

Bunyi Dengung Bikin Bingung

Pada dikala kendaraan beroda empat berjalan pada kecepatan menengah dan tinggi terdengar bunyi mendengung dari adegan bawah mobil.

Bunyi ini dihasilkan oleh benturan yang terjadi antara roda gigi gardan. Bunyi yang dihasilkan cukup tinggi dan sangat seolah-olah dengan bunyi dengaung yang diakibatkan roda gigi transmisi.


Penyebab Muncul Bunyi Dengung Pada Gardan




Karakteristik bunyi dengung yang diakibatkan oleh roda gigi gardan yaitu biasanya terasa dikala kendaraan beroda empat berjalan pada kecepatan antara 40 hingga 50 Km/Jam pada semua tingkat percepatan transmisi.

Bunyi yang dihasilkan juga tidak terlalu memekakkan indera pendengaran namun cukup mengganggu kenyamanan dikala berkendara.

Penyebab utama bunyi dengaung pada gardan

  1. Getaran sebab benturan roda gigi gardan
  2. Kurangnya rigiditas carrier diferensial
  3. Getaran poros propeller
  4. Kurangnya rigiditas kotak poros transmisi
  5. Getaran dialirkan melalui mounting mesin

PETUNJUK:
  • Bunyi dengung pada gardan dapat dihilangkan dengan melaksanakan penyetelan bearing gardan.



  • Kadang persoalan ini juga dapat diperbaiki dengan meluruskan adegan suspensi atau rumah gardan pada kendaraan berpenggerak belakan dengan suspensi belakang type independent.



  • Jika hal tersebut tidak dapat menghilangkan bunyi dengung mungkin perlu dilakukan penggantian ring gear dan roda gigi pinion.



  • Pada kendaraan berpenggerak roda depan dengan  transmisi otomatis, bunyi yang dihasilkan oleh counter gear dari  transaxle akan bersuara nyaring.


Proses terjadinya bunyi dengung

1. Mobil pelopor roda belakang


  • Jika terjadi backlash yang terlalu besar antara ring gear dan pinion gear pada dikala keduanya berputar maka akan mengakibatkan benturan diantara keduanya dan menghasilkan getaran yang mengakibatkan bunyi dengung.
  • Getaran yang dihasilkan pada gardan akan bertambah berpengaruh dikala getaran tersebut beresonansi atau diteruskan oleh propeller shaft dan suspensi belakang.

  • Kemudian getaran yang sudah bertambah berpengaruh ni akan diteruskan ke body kendaraan beroda empat dan menghasilkan bunyi dengaung yang cukup keras. 

2. Mobil berpengerak roda depan


  • Pada kendaraan beroda empat pelopor depan yang menggunakan transaxle getaran yang dihasilkan pada roda gigi diferential akan diteruskan oleh transaxle case ke body kendaraan beroda empat lewat munting-mounting mesin.
  • Getaran roda gigi differential juga dapat diteruskan ke body kendaraan beroda empat melalui sambungan pemindah gigi transmisi, speedo meter untuk kendaraan beroda empat yang masih menggunakan kawat baja. Bunyi yang dihasilkan oleh transaxle ini dapat terdengar samapi ke dalam mobil.



6 Tips semoga kendaraan beroda empat tetap awet

Mobil Terawat Harga Jual Tinggi

Kalau kita melihat dijalanan ada mobil-mobil keluaran 20-30 atau bahkan 40 tahun yang lalu masih berkeliaran dijalan tentu akan timbul pertanyaan dibenak kita, bagaimana kendaraan beroda empat -mobil renta menyerupai itu masih mampu berkeliaran di jalan-jalan ?.

Jawabannya ialah perawatan berkala yang benar.


6 Tips biar kendaraan beroda empat  tetap awet



Mengenai wacana perawatan kendaraan beroda empat banyak berita yang cukup menyesatkan dari produk-produk perawatan kendaraan beroda empat yang menggambarkan bahwa perawatan kendaraan beroda empat menyerupai cuma menuangkan pembersih carbon kedalam tangki dan mesin anda akan infinit terus, padahal untuk melaksanakan perawatan kendaraan beroda empat memerlukan konsistensi dan cara yang benar.

Seperti disebutkan diatas kunci biar kendaraan beroda empat selalu tampil prima ialah dengan melaksanakan perawatan terpola secara benar sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Semahal dan sebagus apapun mobilnya kalau tidak dirawat dengan benar maka akan membuat kendaraan beroda empat cepat rusak.

Berikut beberapa tips yang harus diperhatikan dalam perawatan mobil, biar kendaraan beroda empat anda selalu siap meluncur dijalanan, dan ingat kendaraan beroda empat yang dirawat dengan baik dan tercatat dengan baik biasanya harga jualnya pun akan tinggi bila ingin dijual kembali.


Tip 1

Periksa dan ganti oli secara berkala. 

Menjaga volume oli selalu penuh dan mengganti oli mesin dan filter oli secara terpola merupakan langkah sederhana yang sangat berdampak besar biar mesin lebih awet.

Jika kita abai mengganti oli dalam waktu yang lama atau  mesin sempat bekerja tanpa oli maka dapat dipastikan dalam hitungan menit mesin akan berhenti bekerja.

Tip 2

Kuras dan ganti air radiator setidaknya 1 tahun sekali. 

Mengganti air radiator secara rutin dengan menggunakan campuran air dengan radiator coolant dengan perbandingan 50/50 akan menjaga sistem pendingin bekerja dengan baik.

Langkah ini juga akan  mencegah pembentukan deposit dan karat didalam sistem pendingin.

Tip 3

Ganti oli transmisi dan gardan. 

Interval penggantian kedua oli ini lebih panjang dibandingkan oli mesin namun bukan berarti boleh diabaikan.

Selalu gunakan oli transmisi dan oli gardan dengan jenis dan kekentalan yang dianjurkan oleh masing-masing pabrikan.

Tip 4

Jaga kondisi kendaraan beroda empat selalu bersih. 

Selain menjaga body bab luar kendaraan beroda empat selalu dalam keadaan bersih, hal yang patut diperhatikan juga ialah kebersihan bab kolong mobil.

Bersihkan bab kolong kendaraan beroda empat secara teratur untuk mencegah terjadinya korosi pada rangka kendaraan beroda empat jawaban kotoran yang mengandung garam.

Tip 5

Lumasi setiap komponen yang bergerak dengan grease untuk mencegah terjadinya keausan, menyerupai Ball joint, dll.

Tip 6

Untuk menjaga kondisi cat kendaraan beroda empat selalu kelihatan kinclong maka perlu dilakukan pemolesan body kendaraan beroda empat secara teratur, sekuran-kurangnya setiap 6 bulan sekali dan gunakan materi poles yang berkualitas.

Fakta dan Mitos seputar Oli Mesin

Hal yang harus diketahui perihal oli mesin

Banyak mitos perihal  oli mesin yang salah yang sudah terlanjur dipercaya banyak kalangan sebagai fakta, hal ini disebabkan oleh pemahaman yang salah terhadap gosip produk perihal oli mesin. 


Fakta dan Mitos seputar Oli Mesin





Perkembangan teknologi mesin sudah sangat berkembang pesat apayang dahulu cocok  diterapkan  pada mesin-mesin jaman dahulu belum tentu dapat diterapkan pada  mesin-mesin modern.


Berikut beberapa fakta dan mitos perihal oli mesin

Mitos 1

Tidak diperkenankan menggunakan Oli mineral yang mempunyai kandungan Parafin. Parafin sama dengan lilin.

Banyak orang menganggap parafin atau lilin yang terkandung di dalam oli akan akan membentuk lapisan pada komponen-komponen mesin dan menciptakan lumpur.



Fakta

Parafin merupakan salah satu kandungan pada minyak mentah yang digunakan sebagai materi  membuat oli mesin. 


Banyak oli mesin kualitas tinggi menggunakan materi ini sebagai materi dasarnya. 


Parafin atau lilin di dalam minyak mentah dipisahkan selama proses penyulingan minyak mentah dan merupakan salah satu produk premium yang dijual oleh perusahaan minyak.  


Oli mesin yang mengental menjadi menyerupai lumpur di dalam mesin bukan disebabkan oleh adanya kandungan lilin di dalam oli mesin.


Faktor utama penyebab pengentalan oli yakni karena oli mesin terkontaminasi oleh carbon tanggapan proses pembakaran di dalam mesin.


Sifat dasar oli mengandung deterjen yang akan menyerap kotoran dari ruang mesin dan apabila oli mesin dipakai dalam waktu yang terlalu lama maka oli mesin menjadi jenuh dan akan mengental menyerupai lumpur.



Mitos No 2

Memasukkan oli ATF kedalam mesin beberapa ketika sebelum mengganti oli mesin akan membersihkan mesin, alasannya yakni kandungan deterjen di dalam ATF akan membersihkan endapan lumpur di dalam mesin.


Fakta

Oli ATF tidak mengandung materi kimia deterjen menyerupai halnya yang terdapat pada oli mesin yang memang dirancang dapat bertahan pada kondisi ruang bakar yang kotor. 

Oli  ATF tidak akan bisa merontokkan endapan lumpur yang menempel di dalam mesin, justru ditakutkan kalau endapan lumpur terlepas dapat menyumbat saluran-saluran oli yang terdapat di filter oli dan pompa oli yang akan menjadikan kerusakan parah pada mesin.



Mitos No 3

Penggunaan oli sintetis meyebabkan oli mudah mengental dan menjadi endapan lumpur.


Fakta

Endapan lumpur tidak disebabkan oleh penggunaan oli sintetis, namun lebih pada oli yang sudah terlalu jenuh tanggapan pemakain yang terlalu lama. 

Timbulnya endapan lumpur dapat dicegah dengan menggunakan oli mesin yang sesuai dengan proposal dari  pabrikan dan penggantian oli pada waktu yang telah ditentukan serta memastikan  saluran  ventilasi crankcase (PCV) berfungsi dengan baik.



Mitos No 4

Sistem pelumasan kendaraan beroda empat harus dikuras kalau mengganti oli mineral ke oli sintetis atau sebaliknya.


Fakta

Oli mineral dan oli sintetis dapat ditukarkan.  
Bahkan ada beberapa oli yang menggunakan campuran oli mineral dan oli sintetis. 

Jadi tidak ada alasan yang berpengaruh untuk menguras seluruh sistem pelumasan ketika berganti jenis oli.



Mitos No 5

Oli sintetis akan menjadikan kebocoran kalau digunakan pada mesin-mesin tua.

OLI SINTETIS TERLALU ENCER  dan mempunyai molekul lebih kecil dibandingkan oli mineral sehingga dapat melewati celah-celah seal.


Fakta

Penyebab kebocoran oli pada mesin-mesin renta yakni karena seal yang sudah mengeras. 

Memang kebocoran sering terlihat ketika melaksanakan penggantian oli, namun gotong royong kebocoran tersebut diakibatkan oleh kandungan deterjen yang terdapat pada oli yang gres  ( baik oli mineral ataupun oli sintetis) melarutkan kerak -kerak karbon yang menutupi celah seal dan mencegah kebocoran. 




Oli mineral SAE 5w-30 mempunyai karakteristik mengalir sama dengan oli sintetis SAE 5w-30.

Viskositas oli yakni tingkat kekentalan oli yang menentukan  kemampuan mengalir oli. 



Baca Juga : TIPS PERAWATAN MOBIL

Pedoman Dasar Troubleshooting Pada Mobil

Bagaimana Cara melaksanakan  Troubleshooting Secara Tepat..?


Mobil-mobil teknologi canggih ketika ini sudah semakin kompleks karena banyak menggunakan peralatan elektronika untuk mengontrol kinerja mesin.

Oleh karena itu seorang teknisi otomotif harus bisa membekali dirinya untuk mengimbangi kemajuan teknologi tersebut.


http://www.brakeshopaz.com/images/articles/Car_Electrical_Repair_Mesa_AZ.jpg




Namun satu hal yang harus diingat secanggih apapun mobilnya prinsip dasar yang digunakan masih sama menyerupai pertama kali mesin 4 tak ditemukan, sehingga pemahaman dasar perihal mesin 4 tak mutlak harus dikuasai biar bisa melaksanakan troubleshooting dengan baik dan benar.


Hal penting yang harus diperhatikan ketika melaksanakan Troubleshooting


1. Melakukan identifikasi gejala kerusakan dengan tepat.

  • Seorang teknisi yang baik harus bisa menangkap atau mengidentifikasi gejala kerusakan yang dikeluhkan oleh pelanggan.


  • Bekerja secara efisien  untuk memperkirakan penyebab problem sebelum dapat menentukan penyebab kerusakan dengan pasti.

Lakukan pekerjaan troubleshooting secara sistematis biar proses tersebut dapat berjalan dengan cepat dan tepat.



Gunakan nalar dan fakta yang ada untuk memperkirakan penyebab kerusakan.


Seorang teknisi yang handal tidak akan melaksanakan tebak-tebakan  atau menggunakan  feeling saja ketika melaksanakan troubleshooting, namun ia akan lebih berpegang pada nalar dan memperhatikan fakta-fakta yang ada.

Selalu ejekan Pertanyaan "Mengapa?" untuk mempertajam analisa.

Setiap perkiraan kerusakan yang dihasilkan harus berdasarkan fakta yang memperkuat perkiraannya sehingga dapat menentukan sumber problem dengan tepat.

Kesulitan terbesar dalam proses troubleshoot yaitu kemampuan  menerapkan korelasi karena dan akhir dari setiap fakta  yang ditemukan, teknisi harus bisa melaksanakan siklus pemerkisaan menyerupai ini :
Memperkirakan  → Menguji → Memperkirakan →→Menguji. 

Hal ini harus dilakukan secara terus menerus hingga sumber masalahnya ditemukan dan diperbaiki.


Prosedur Troubleshooting


Agar setiap problem kerusakan dapat diselesaikan secara efisien maka seorang teknisi harus mengikuti tahapan troubleshooting yang benar dan sistematis.

Jika tahapan ini tidak dilakukan maka akan cenderung terjadi pekerjaan tebak-tebakan yang belum tentu benar dan membuang-buang waktu, malah akan membuat kerusakan semakin rumit dan peluang salah estimasi semakin besar.


Prosedur Troubleshooting dibagi dalam 5 tahap



Tahap 1: Menguji dan mereproduksi gejala kerusakan

Tahap yang paling awal dari proses trouble shooting yaitu melaksanakan verifikasi dan reproduksi gejala kerusakan.

Dengarkan dan pahami keluhan secara seksama keluhan pelanggan dan mealkukan pengamatan dengan teliti gejala- gejala kerusakan yang terjadi.

Lakukan penilaian berdasarkan fakta yang ada dan jangan menggunakan dugaan yang tidak ada faktanya.


Ajukan pertanyaan  diagnostik?

Untuk dapat menampilkan gejala kerusakan lakukan konfirmasi kepada pelanggan secara detail perihal gejala kerusakan yang terjadi.

Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk menggali gosip secara mendalam.


  • Apa = Apa gejala yang dirasakan pelanggan ketika terjadinya kerusakan
  • Kapan = Tanggal dan waktu, seberapa sering terjadinya kerusakan
  • Dimana = Kondisi jalan, apakah jalan berlubang, halus, bergelombang, polisi tidur dll
  • Kondisi = kondisi pengendaraan, hujan, panas, macet dll
  • Apa yang terjadi = gejala kerusakan terus menerus atau kadang hilang.

Tahap 2: Menentukan ada atau tidaknya kerusakan


Tidak semua gejala yang dikeluhkan pelanggan merupakan kerusakan, bisa saja itu merupakan karakteristik bawaan kendaraan beroda empat tersebut.

Jadi seorang teknisi harus bisa menentukan apakah keluhan pelanggan tersebut merupakan kerusakan atau hal yang wajar.

Jangan hingga melaksanakan pekerjaan yang bahwasanya tidak diperlukan, selain hanya membuang-buang waktu hal itu juga dapat menghilangkan kepercayaan pelanggan kepada kita.


Apa yang dimaksud dengan kerusakan atau malfungsi?

" Kerusakan atau Malfungsi yaitu setiap kondisi abnormal yang terdapat atau ditemukan pada adegan tertentu dari suatu komponen, yang menimbulkan fungsi komponen tersebut menjadi tidak efektif".


Tahap 3: Memperkirakan penyebab kerusakan

Teknisi harus memperkirakan penyebab kerusakan secara sitematis berdasarkan gejala-gejala yang sudah diamati atau dirasakan secara langsung.


Tips biar dapat melaksanakan perkiraan penyebab dengan tepat
  • Jika malfungsi terjadi beberapa kali apakah ada persamaan biasa yang terjadi berulang kali (recurrence)?
  • Apakah ada rujukan kebiasaan pelanggan yang dapat mensugesti kerja kendaraan?
  • Apa penyebab malfungsi serupa yang sudah pernah diperbaiki?
  • Apakah ada malfungsi pendahuluan pada sejarah perbaikan terdahulu


Jadi perkiraan penyebab harus didekati dari sudut pandang yang luas.


Tahap 4: Pemeriksaan area yang diduga bermasalah dan penentuan karena kerusakan

Proses troubleshooting dilakukan untuk menemukan karena utama terjadinya kerusakan, dan perlu dijalankan secara bertahap dan juga berulang-ulang, berdasarkan data/fakta yang diperoleh melalui pengujian (pemeriksaan)


Point Penting Pemeriksaan



  • Pemeriksaan sistematis berdasarkan item pada fungsi kendaraan,konstruksi dan cara kerja
  • Memulai dengan pemeriksaan fungsi sistem, menyempit ke target bawahnya secara bertahap untuk pemeriksaan setiap komponen.  
  • Menggunakan tester untuk memeriksa kapan saja dibutuhkan (gambar dapat digunakan sebagai panduan)


Tahap 5: Mencegah berulangnya kerusakan

Proses perbaikan Reparasi tidak semata-mata final ketika gejala kerusakan  sudah dihilangkan. Tetapi harus juga menghilangkan kemungkinan terulangnya keruskan dengan gejala yang sama.


Point penting untuk mencegah perbaikan ulang



  • Apakah penyebabnya merupakan kejadian individual,atau  disebabkan oleh parts lain?
  • Apakah penyebabnya umur part? 
  • Apakah penyebabnya perawatan yang salah?
  • Apakah penyebabnya penanganan atau pengoperasian yang salah
  • Apakah penyebabnya kondisi penggunaan yang salah?



Cara Membaca aba-aba kerusakan (DTC) Sistem EFI Toyota Corolla Secara Manual

Membaca arahan kerusakan (DTC)  Sistem EFI Toyota Corolla Secara Manual

Jika Lampu Check Engine menyala dikala  mobil sedang hidup itu menunjukan telah terjadi kerusakan yang terekam oleh sistem kontrol mesin.

ECU akan menyalakan lampu indikator check engine di dashboard dan menyimpan kode kerusakan atau DTC  didalam memori ECU.

Kode DTC tersebut dapat dibaca  secara manual

Cara Membaca dan Menghapus DTC Toyota Corolla Secara Manual


TOYOTA COROLLA

Model :
Corolla 1,3
Corolla 1,6 GT
Corolla 1,6
Corolla 1,8
Corolla 2,OD

Year :
1984-01/00
Engine code:
2C, 2C-E, 2E-E, 4A-FE, 4A-GE, 4E-FE, 7A-FE
System:
TCCS


Cara membaca arahan DTC



Toyota Corolla 1984-87

Putar Kunci kontak posisi ON.

Jumper socket diagnostic (1)



Cara Membaca dan Menghapus DTC Toyota Corolla Secara Manual



Jika tidak ada kerusakan, lampu akan berkedip 1 kali dalam 3 detik (2)

Cara Membaca dan Menghapus DTC Toyota Corolla Secara Manual

DTC ditampilkan oleh setiap kedipan lampu secara singkat (3)

Kedipan lampu engine selama 0,3 detik.(3A)

Setiap kedipan dipisahkan jeda selama 0,7 detik (3B)

Setiap DTC dipisahkan jeda selama 3 detik (3C).

Contoh pada gambar menampilkan Kode DTC 2 dan 4 (3).

Seluruh arahan DTC akan diulang kembali setelah jeda 3 detik dari arahan DTC terakhir.(3D)

Cara Membaca dan Menghapus DTC Toyota Corolla Secara Manual



Hitung kedipan lampu engine. Catat Kode DTC dan lihat Tabel arahan DTC.

Putar kunci kontak OFF .

Lepaskan jumper pada soket diagnostic.

Perbaiki kerusakan sesuai arahan DTC yang ditampilkan

Toyota Corolla 4A-GE 1987-89 - with manifold absolute pressure (MAP) sensor

Putar Kunci kontak pada Posisi ON

Jumper Terminal E1 dan TE1 pada data link Connector (4)


Cara Membaca dan Menghapus DTC Toyota Corolla Secara Manual


Jika tidak ada kerusakan, lampu akan berkedip satu kali dalam 4,5 detik (5)

Cara Membaca dan Menghapus DTC Toyota Corolla Secara Manual

DTC ditampilkan oleh setiap kedipan lampu secara singkat (6)

Kedipan lampu engine selama 0,5 detik(6A)

Setiap kedipan dipisahkan jeda selama 0,5 detik (6B)

Setiap arahan DTC dipisahkan jeda selama 2,5 detik (6C)



Cara Membaca dan Menghapus DTC Toyota Corolla Secara Manual


Contoh pada gambar menampilkan arahan DTC  2 dan 4 (6)

Seluruh arahan DTC akan diulang kembali setelah jeda 4,5 detik dari arahan DTC terakhir.(3D)

Hitung kedipan lampu engine. Catat Kode DTC dan lihat Tabel arahan DTC.

Putar kunci kontak OFF.

Lepaskan jumper pada soket diagnostic.

Perbaiki kerusakan sesuai arahan DTC yang ditampilkan

Except 4A-GE 1987-89 - with manifold absolute pressure (MAP) sensor


Putar Kunci kontak pada Posisi ON

Jumper Terminal E1 dan TE1 pada data link Connector -1992 (4), 1992-(7)


Cara Membaca dan Menghapus DTC Toyota Corolla Secara Manual



Jika tidak ada kerusakan, lampu akan berkedip 2 kali dalam 1 detik (8)

Cara Membaca arahan kerusakan ECU (DTC) Toyota Corolla Secara Manual

Setiap arahan  DTC terdiri dari satu atau lebih kedipan lampu engine (9A)

Kedipan lampu engine selama 0,5 detik(9B)

Setiap kedipan dipisahkan jeda selama 0,5 detik (9C)

Setiap group arahan DTC dipisahkan jeda selama 1,5 detik (9D)

Setiap Kode DTC dipisahkan jeda selama 2,5 detik (9E)

Cara Membaca dan Menghapus DTC Toyota Corolla Secara Manual


Contoh pada gambar menampilkan :

        2 x Kedipan 0,5 detik  (jeda 1,5 detik)  1 x kedipan 0,5 detik 

        Artinya arahan yang ditampilkan yaitu 21 (9) yaitu arahan untuk Heated Oxygen sensor (H2OS)


Seluruh arahan DTC akan diulang kembali setelah jeda 4,5 detik dari arahan DTC terakhir.

Hitung kedipan lampu engine. Catat Kode DTC dan lihat Tabel arahan DTC.

Putar kunci kontak OFF.

Lepaskan jumper pada soket diagnostic.

Perbaiki kerusakan sesuai arahan DTC yang ditampilkan

Test mode 1992-01 / 00


  • Putar kunci kontak posisi OFF
  • Jumper Terminal E1 dan TE1 pada Data Link Connector (DLC) (7)
  • Pastikan lampu MIL (malfunction indicator lamp) berkedip 4 kali dalam 1 detik
  • Hidupkan mesin
  • Jalankan kendaraan dengan kecepatan min 10 km/jam biar memenuhi kondisi sesuai dengan keluhan pelanggan
  • Hentikan kendaraan . Jangan putar kunci kontak OFF
  • Dengan posisi Terminal E1 dan TE2 dijumper . Jumper juga terminal E1 dan TE 1 Pada data link Connector. 
  • Hitung kedipan lampu engine. Catat Kode DTC dan lihat Tabel arahan DTC.
  • Putar kunci kontak OFF.
  • Lepaskan jumper pada soket diagnostic.
  • Perbaiki kerusakan sesuai arahan DTC yang ditampilkan

Catatan : Kode DTC 42 dan 43 mungkin akan ditampilkan jikalau prosedur tidak dilakukan dengan benar. 
Kode DTC 51 akan muncul selama prosedur ini dan dapat diabaikan.


Cara menghapus DTC


Catatan : Lamanya waktu melepas sekering tergantung temperature mesin, semakin rendah temperaturnyasemakin lama sekering harus dilepaskan.


  • Putar Kunci kontak OFF 
  • 1984 – 1992 Lepaskan STOP fuse dari Fuse box selama 10 detik 1984-87 (10), 1987-1992 (11)
  • 1992 -1997 : Lepaskan sekering EFI (15A) dari fusebox di ruang mesin selama 10 detik.
  • 1997-2000: Lepaskan sekering EFI/F-HTR (15A) dari fusebox diruang mesin selama 10 detik
  • Pasang kembali sekering
  • Kode DTC dapat juga dihapus dengan melepas kabel baterai.



Catatan : Melepas kabel baterai dapat menghapus memori yang tersimpan pada komponen elektronik ( menyerupai Radio, jam dll )


  • Ulangi prosedur pemeriksaan untuk memastikan tidak ada lagi arahan DTC yang tersimpan di dalam memori ECU.



Tabel Kode DTC

Toyota Corolla 4A-GE 1987-89 - with manifold absolute pressure (MAP)sensor


Kode DTC
Lokasi kerusakan
Kemungkinan penyebab
1
No fault found
2
Mani ifold absolute  pressure (MAP) sensor
Wiring, MAP sensor, ECM
3
Ignition amplifier - signal
Wiring, ignition amplifier, ECM
4
Engine coolant temperature (ECT) sensor – open/short circuit
Wiring. ECT sensor, ECM
6
Crankshaft position (CKP) sensor/engine speed (RPM)
sensor - no signal
Wiring, CKPIRPM sensor, ignition amplifier, ECM
7
Throttle position (TP) sensor - openlshort circuit
Wiring, TP sensor, ECM
8
Intake air temperature (IAT) sensor - openlshort circuit
Wiring, IAT sensor, ECM
9
Vehicle speed sensor (VSS) - signal
Wiring, VSS, ECM
10
Starter signal
Wiring, ignition switch, ECM



11

Switch signal - AC switch ON during diagnosis
Wiring, AC switch, AC control module, ECM
Switch signal - PNP switch not in P or N during diagnosis
Wiring, PNP switch, ECM
Switch signal - throttle position (TP) sensor, NO closed
throttle signal during diagnosis
Wiring, TP sensor, ECM

Kecuali Toyota Corolla 4A-GE 1987-89 - with manifold absolute pressure (MAP)


Kedipan MIL
Lokasi kerusakan
Kemungkinan penyebab
11111
No fault found

12
2E-E, 4E-FE: Crankshaft position (CKP) sensor - no signal
Wiring, CKP sensor, ignition amplifier, ECM
13
Crankshaft position (CKP) sensor - no signal over idle
Wiring, CKP sensor, ignition amplifier, ECM
14
Ignition signal - no signal
Wiring, ignition amplifier, ECM
16
Transmission control signal
Wiring, ECM
2 1
Oxygen sensor (02S)lheated oxygen sensor (H02S)
Wiring, 02SIH02S, ECM
22
Engine coolant temperature (ECT) sensor - openlshort
circuit
Wiring, ECT sensor, ECM
24
Intake air temperature (IAT) sensor - openlshort circuit
Wiring, IAT sensor, ECM
25


Weak mixture
Wiring, air leak, ignition system, fuel pressure,
injector, VAF sensor, ECT sensor, IAT sensor,
02SIH02S, ECM
26


Rich mixture
Wiring, ignition system, fuel pressure, injector, cold
start injector, VAF sensor, ECT sensor, IAT sensor,
02SIH02S, ECM
31
Manifold absolute pressure (MAP) sensor - circuit
Wiring, MAP sensor, ECM
33
Idle air control (IAC) valve
Wiring, IAC valve, ECM
4 1
Throttle position (TP) sensor
Wiring, TP sensor, ECM
42
Vehicle speed sensor (VSS)
Wiring, VSS, ECM
43
Starter signal
Wiring, ignition switch, ECM
5 1
Switch signal - AC switch ON during diagnosis
Wiring, AC switch, AC control module, ECM

Switch signal - PNP switch not in P or N during diagnosis
Wiring, PNP switch, ECM

Switch signal - throttle position (TP) sensor, NO closed
throttle signal during diagnosis

Wiring, TP sensor, ECM
52
Knock sensor (KS)
Wiring, KS, ECM
53
Knock control - malfunction
ECM

99

Immobilizer control system - malfunction
Wiring, immobilizer read coil amplifier, immobilizer
read coil, immobilizer control module, ECM