Bagaimana Cara melaksanakan Troubleshooting Secara Tepat..?
Oleh karena itu seorang teknisi otomotif harus bisa membekali dirinya untuk mengimbangi kemajuan teknologi tersebut.
Namun satu hal yang harus diingat secanggih apapun mobilnya prinsip dasar yang digunakan masih sama menyerupai pertama kali mesin 4 tak ditemukan, sehingga pemahaman dasar perihal mesin 4 tak mutlak harus dikuasai biar bisa melaksanakan troubleshooting dengan baik dan benar.
Hal penting yang harus diperhatikan ketika melaksanakan Troubleshooting
1. Melakukan identifikasi gejala kerusakan dengan tepat.
- Seorang teknisi yang baik harus bisa menangkap atau mengidentifikasi gejala kerusakan yang dikeluhkan oleh pelanggan.
- Bekerja secara efisien untuk memperkirakan penyebab problem sebelum dapat menentukan penyebab kerusakan dengan pasti.
Lakukan pekerjaan troubleshooting secara sistematis biar proses tersebut dapat berjalan dengan cepat dan tepat.
Gunakan nalar dan fakta yang ada untuk memperkirakan penyebab kerusakan.
Selalu ejekan Pertanyaan "Mengapa?" untuk mempertajam analisa.
Setiap perkiraan kerusakan yang dihasilkan harus berdasarkan fakta yang memperkuat perkiraannya sehingga dapat menentukan sumber problem dengan tepat.
Kesulitan terbesar dalam proses troubleshoot yaitu kemampuan menerapkan korelasi karena dan akhir dari setiap fakta yang ditemukan, teknisi harus bisa melaksanakan siklus pemerkisaan menyerupai ini :
Memperkirakan → Menguji → Memperkirakan →→Menguji.
Prosedur Troubleshooting
Agar setiap problem kerusakan dapat diselesaikan secara efisien maka seorang teknisi harus mengikuti tahapan troubleshooting yang benar dan sistematis.
Jika tahapan ini tidak dilakukan maka akan cenderung terjadi pekerjaan tebak-tebakan yang belum tentu benar dan membuang-buang waktu, malah akan membuat kerusakan semakin rumit dan peluang salah estimasi semakin besar.
Prosedur Troubleshooting dibagi dalam 5 tahap
Tahap 1: Menguji dan mereproduksi gejala kerusakan
Tahap yang paling awal dari proses trouble shooting yaitu melaksanakan verifikasi dan reproduksi gejala kerusakan.Dengarkan dan pahami keluhan secara seksama keluhan pelanggan dan mealkukan pengamatan dengan teliti gejala- gejala kerusakan yang terjadi.
Lakukan penilaian berdasarkan fakta yang ada dan jangan menggunakan dugaan yang tidak ada faktanya.
Ajukan pertanyaan diagnostik?
Untuk dapat menampilkan gejala kerusakan lakukan konfirmasi kepada pelanggan secara detail perihal gejala kerusakan yang terjadi.Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk menggali gosip secara mendalam.
- Apa = Apa gejala yang dirasakan pelanggan ketika terjadinya kerusakan
- Kapan = Tanggal dan waktu, seberapa sering terjadinya kerusakan
- Dimana = Kondisi jalan, apakah jalan berlubang, halus, bergelombang, polisi tidur dll
- Kondisi = kondisi pengendaraan, hujan, panas, macet dll
- Apa yang terjadi = gejala kerusakan terus menerus atau kadang hilang.
Tahap 2: Menentukan ada atau tidaknya kerusakan
Tidak semua gejala yang dikeluhkan pelanggan merupakan kerusakan, bisa saja itu merupakan karakteristik bawaan kendaraan beroda empat tersebut.
Jadi seorang teknisi harus bisa menentukan apakah keluhan pelanggan tersebut merupakan kerusakan atau hal yang wajar.
Jangan hingga melaksanakan pekerjaan yang bahwasanya tidak diperlukan, selain hanya membuang-buang waktu hal itu juga dapat menghilangkan kepercayaan pelanggan kepada kita.
Apa yang dimaksud dengan kerusakan atau malfungsi?
" Kerusakan atau Malfungsi yaitu setiap kondisi abnormal yang terdapat atau ditemukan pada adegan tertentu dari suatu komponen, yang menimbulkan fungsi komponen tersebut menjadi tidak efektif".
Tahap 3: Memperkirakan penyebab kerusakan
Teknisi harus memperkirakan penyebab kerusakan secara sitematis berdasarkan gejala-gejala yang sudah diamati atau dirasakan secara langsung.Tips biar dapat melaksanakan perkiraan penyebab dengan tepat
- Jika malfungsi terjadi beberapa kali apakah ada persamaan biasa yang terjadi berulang kali (recurrence)?
- Apakah ada rujukan kebiasaan pelanggan yang dapat mensugesti kerja kendaraan?
- Apa penyebab malfungsi serupa yang sudah pernah diperbaiki?
- Apakah ada malfungsi pendahuluan pada sejarah perbaikan terdahulu
Jadi perkiraan penyebab harus didekati dari sudut pandang yang luas.
Tahap 4: Pemeriksaan area yang diduga bermasalah dan penentuan karena kerusakan
Proses troubleshooting dilakukan untuk menemukan karena utama terjadinya kerusakan, dan perlu dijalankan secara bertahap dan juga berulang-ulang, berdasarkan data/fakta yang diperoleh melalui pengujian (pemeriksaan)Point Penting Pemeriksaan
- Pemeriksaan sistematis berdasarkan item pada fungsi kendaraan,konstruksi dan cara kerja
- Memulai dengan pemeriksaan fungsi sistem, menyempit ke target bawahnya secara bertahap untuk pemeriksaan setiap komponen.
- Menggunakan tester untuk memeriksa kapan saja dibutuhkan (gambar dapat digunakan sebagai panduan)
Tahap 5: Mencegah berulangnya kerusakan
Proses perbaikan Reparasi tidak semata-mata final ketika gejala kerusakan sudah dihilangkan. Tetapi harus juga menghilangkan kemungkinan terulangnya keruskan dengan gejala yang sama.Point penting untuk mencegah perbaikan ulang
- Apakah penyebabnya merupakan kejadian individual,atau disebabkan oleh parts lain?
- Apakah penyebabnya umur part?
- Apakah penyebabnya perawatan yang salah?
- Apakah penyebabnya penanganan atau pengoperasian yang salah
- Apakah penyebabnya kondisi penggunaan yang salah?
0 komentar:
Posting Komentar