WHAT'S NEW?
Loading...

Konsumsi Bahan Bakar BOROS

Pengertian Bahan bakar Boros 

Peningkatan konsumsi materi bakar kerap kali disebabkan oleh kesalahan pemakaian kendaraan serta kondisi lalu lintas, ketimbang malfungsi.
Teknisi perlu secara akurat mengetahui kebiasaan pengguna kendaraan dalam mengemudikan kendaraan itu serta tingkat pemakaian kendaraan tersebut.


Konsumsi Bahan Bakar BOROS




Sejak kapan?

Pemahaman atas relasi antara pemanasan mesin dan pemakaian pendingin udara, perubahan kondisi kendaraan serta malfungsi yang terjadi.

Dibandingkan dengan apa?

Cari tahu perbedaan antara model kendaraan yang dipakai pelanggan untuk membandingkan dengan kendaraan pelanggan, serta lakukan troubleshooting untuk mencari penyebab meningkatnya konsumsi materi bakar.

Bagaimana kendaraan dipakai?

Teknisi perlu melaksanakan troubleshooting penyebab meningkatnya konsumsi materi bakar berdasarkan tingkat pemakaian kendaraan oleh pelanggan.

Bagaimana mengukur pemakaiannya?

Teknisi perlu melaksanakan troubleshooting penyebab kesalahan pengukuran pada pelanggan.


Sejak Kapan?


1.Konsumsi materi bakar yang bervariasi karena musim

Jika pendingin udara digunakan pada trend panas, penggunaan materi bakar akan meningkat. Peningkatannya tergantung pada beban penggunaan pendingin, yang sangat tergantung pada suhu dan kelembaban udara.

Pada trend dingin, konsumsi materi bakar juga akan meningkat karena kecepatan mesin ketika idle akan meningkat dan diharapkan  waktu lebih lama untuk memanaskan mesin dari pada trend panas.

2.Konsumsi materi bakar berubah dari waktu ke waktu

Bunyi ketukan akan terjadi karena gas karbon dalam ruang bakar terakumulasi untuk waktu yang lama. Usaha mengatasi suara ini akan memperlambat pengapian dan meningkatkan pemakaian materi bakar.

Jika waktu pengapian lebih lama 5 derajat, konsumsi materi bakar akan meningkat pula sebanyak kurang lebih 6%. Untuk kendaraan profit yang telah melalui 5000 hingga 10,000 km, konsumsi materi bakar akan menurun 5 hingga 10% karena tabrakan mesin, tabrakan pada drive train, dan materi akan berkurang pula.

3.Perubahan besar pada konsumsi materi bakar

Pemakaian materi bakar telah meningkat jauh dibandingkan tahun lalu. Secara tiba-tiba, konsumsi materi bakar meningkat. Dapat diperkirakan malfungsi telah terjadi pada kendaraan.


Dibandingkan Dengan Apa?


Perbedaan mesin

  • Secara umum, konsumsi materi bakar akan lebih besar jikalau kapasitas mesinnya lebih besar. Penyebab utamanya lantaran pada mesin yang lebih besar, gesekannya meningkat, selain bobot kendarannya yang lebih berat.
  • Konsumsi materi bakar pada penggunaan normal biasanya sama apapun karakteristik mesinnya. Termasuk mesin yang memiliki torsi besar pada putaran rendah, maupun mesin yang menghasilkan  torsi besar pada putaran tinggi.  Rasio gigi untuk mesin yang memiliki torsi besar pada putaran rendah, akan di-set kecil. Untuk kasus ini,  konsumsi materi bakarnya memang dapat dipangkas.
  • Jika mesin dilengkapi dengan turbocharger atau supercharger, pengemudi akan lebih sering menekan pedal akselerator dari seharusnya,  karena reaksi yang lambat ketika mulai bergerak hingga akselerasi.  Akibat penggunaan turbocharger atau supercharger, awal akselerasi akan menjadi lebih cepat dari biasanya. Tentu butuh materi bakar lebih banyak.
PETUNJUK:
Tingkat konsumsi materi bakar minimum.
Tingkat konsumsi materi bakar minimum akan terlihat pada kurva performa mesin yakni ketika katup throttle terbuka penuh.
Tingkat konsumsi ini tidak selalu sama dengan tingkat konsumsi materi bakar pada pemakaian normal.

2.  Perbedaan berat kendaraan.

  • Semakin besar berat kendaraan, konsumsi materi bakar juga akan meningkat. Peningkatan berat kendaraan tidak secara signifikan mensugesti konsumsi materi bakar jikalau kendaraan dikemudikan pada kecepatan tetap dan permukaan rata. 
  • Namun jikalau kendaraan secara berulang sering di-starting , diakselerasi atau dipakai mendaki, berat kendaraan membesar tentu mensugesti konsumsi materi bakar.

3. Perbedaan style  ( aerodinamika )

  • Resistensi udara akan meningkat berbanding terbalik dengan kuadrat kecepatan kendaraan. Karena itu jikalau kendaraan dikendarai pada kecepatan rendah, resistensi ini tidak akan mensugesti konsumsi materi bakar. 
  • Namun jikalau kendaraan dipacu pada kecepatan tinggi, penggunaan materi bakar akan meningkat tajam.


PETUNJUK:
Besarnya resistensi udara akan sebanding dengan perkalian dari nilai Cd (Coefficients of drag) dari penampang episode depan kendaraan.
Dengan kata lain, jikalau nilai Cd terbilang kecil, sementara penampang episode depannya luas, maka resistensi udaranya akan besar juga.
Sebaliknya,  jika kendaraan beroda empat besar memiliki angka Cd kecil, maka resistansi udaranya juga belum tentu kecil. Pendek kata, tidak dapat dikatakan bahwa,  konsumsi materi bakarnya akan menurun.

4. Perbedaan transmisi dan roda gigi

  • Secara umum, jikalau rasio roda gigi kecil, putaran mesin dapat dijaga rendah, dan bukaan katup throttle akan besar untuk bergerak dengan tenaga sama. Hasilnya, kerugian pemompaan dapat dikurangi dan pemakaian materi bakar dapat dipangkas.
  • Bila kendaraan beroda empat transmisi manual (untuk selanjutnya disebut kendaraan beroda empat M/T) dibandingkan dengan kendaraan beroda empat bertransmisi otomatik (selanjutnya disebut kendaraan beroda empat A/T), pada pengendaraan kecepatan rendah, konsumsi materi bakar kendaraan beroda empat A/T lebih besar dibanding kendaraan beroda empat M/Tkarena adanya selip pada torque converter. Sebaliknya,  pada pengendaraan kecepatan tinggi, berkat fungsi lock-up, konsumsi materi bakar kedua kendaraan beroda empat itu menjadi sama.

PETUNJUK:
Kerugian pemompaan
Kerugian pemompaan yaitu resistensi yang terjadi ketika mesin menghisap udara. Saat katup throttle terbuka sedikit, kerugian pemompaannya akan membesar.

5. Perbedaan ban

  • Pemikiran mengapa ban besar lengan berkuasa terhadap konsumsi materi bakar, karena dominan tahanan gelinding selama berjalan  terdapat pada ban. 
  • Tahanan gelinding ban bervareasi tergantung tekanan udara dan tipe ban itu.

6. Perbedaan antara kendaraan yang sebetulnya dengan data katalog.

  • Konsumsi materi bakar yang tercantum pada katalog diukur berdasarkan kondisi spesifik. Karena itu kerapkali kondisi pemakaian berbeda dengan yang dialami oleh pelanggan. 
  • Konsumsi materi bakar mampu meningkat tergantung pada beberapa kondisi, ibarat :kendaraan lebih sering dikendarai pada kecepatan  rendah, lebih sering  berhenti, sering diakselerasi tiba-tiba, dan lainnya.

7. Disebabkan oleh lalu lintas dan lingkungan

  • Suhu dan kelembaban berbeda
  • Kecepatan angin juga mempengaruhi
  • Kecepatan kendaraan juga berubah-ubah tergantung kemiringan jalan, serta gundukan-gundukan yang mungkin ditemui selama kendaraan dijalankan.

8. Disebabkan oleh kendaraan itu sendiri.

  • Berat kendaraan berbeda.
  • Menjaga katup throttle  terbuka konstan tidak mudah dilakukan meski berjalan pada kecepatan konstan.
  • Perubahan dari waktu ke waktu (perubahan tabrakan kendaraan, akumulasi karbon ).



Bagaimana cara pemakaian kendaraan ..?

1. Pemanasan mesin dan jarak tempuh

Pemanasan mesin (warm-up) yang lama, akan membuang materi bakar. Jika temperatur mesin rendah, akan lebih banyak diharapkan materi bakar,  karena putaran idle lebih tinggi akhir kerja fast idling. Berdasarkan fakta ini, jikalau jarak tempuhnya pendek, maka rasio waktu jalan ketika mesin hambar meningkat sehingga konsumsi materi bakar juga akan meningkat.


PETUNJUK:
Untuk memperbaiki konsumsi materi bakar, kurangi waktu pemanasan mesin sebanyak mungkin. Sekalipun sedang trend dingin, hentikan pemanasan jikalau indikator temperatur mulai bergerak (temperatur air 40 hingga 50 derajat celcius)

2. Kondisi muatan dan jumlah penumpang

Jika beban dan penumpang bertambah, maka  berat kendaraan akan meningkat pula, dan konsumsi materi bakar pun bertambah.

3. Penggunanaan air conditioner (AC)

Jika kompresor AC bekerja, maka tenaga mesin terpakai,  sehingga konsumsi materi bakar bertambah. Tingkat kerja  kompresor akan meningkat bila temperatur dan kelembaban udaranya semakin tinggi.

Jumlah udara yang ditiupkan akan berkurang bila kecepatan kendaraan beroda empat rendah, sehingga performa pendinginan pada AC memburuk. Sebagai akibatnya, beban yang diberikan ke mesin akan meningkat.

Itulah sebabnya ketika kendaraan terjebak kemacetan lalu lintas pada temperatur tinggi, konsumsi materi bakar meningkat  20 hingga 30 %.

4. Beban elektris

Beban kerja alternator meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pemakaian listrik, sehingga konsumsi materi bakar pun meningkat.

5.Berjalan di dalam kota dan jalan macet

Berjalan dengan kondisi ibarat itu, tentu akan menambah konsumsi materi bakar. Karena kendaraan beroda empat lebih sering berjalan pelan,  lebih lama berhenti,  juga lebih sering melaksanakan akselerasi dan deselerasi.

Jika jalan itu terkadang macet, maka kendaraan beroda empat akan lebih sering diakselerasi dan deselerasi, sehingga konsumsi materi bakar akan lebih boros dibanding dengan jalan yang masih memungkinkan kendaraan beroda empat melaju pada kecepatan rendah sekali.

Kecepatan rata-rata kendaraan

Kecepatan rata-rata kendaraan dapat dihitung dengan mudah melalui jarak tempuh dan waktu tempuhnya.

Namun jikalau kendaraan telah menempuh jarak jauh, baik melalui kemacetan atau lalu lintas lancar, kecepatan kendaraan perlu diperhitungkan tersendiri untuk masing-masing kondisi dengan memisahkan beberapa blok.
 Dalam hal ini perlu dipisahkan rasio antara  kecepatan rendah dan kecepatan tinggi jarak tempuhnya.

Waktu henti kendaraan

Tiap kali kendaraan berhenti, materi bakar terpakai, sekalipun jarak tempuhnya 0 km. Sehingga efisiensi materi bakarnya menjadi 0 km/liter.  Jika waktu henti menjadi lebih lama, maka  efisiensi materi bakarnya akan memburuk.

6. Berjalan pada jalur bebas hambatan

Pada jalan bebas hambatan, ketika kendaraan beroda empat berjalan pada kecepatan konstan, terkadang konsumsi materi bakarnya bertambah. Namun ketika kecepatannya dinaikkan,  konsumsi materi bakarnya juga bertambah.

Secara umum, jikalau kecepatan diturunkan dari 100 km/jam menjadi 80 km/jam, maka konsumsi materi bakar akan menurun sebesar 10 hingga 30 persen.

7. Starting dan akselerasi

Start cepat (fast start) atau akselerasi mendadak membutuhkan lebih banyak materi bakar dibanding  penggunaan biasa untuk jarak tempuh dan kecepatan sama.

Secara umum, fast start atau akselerasi mendadak membutuhkan materi bakar yang sama dengan jalan berlari sekitar 100m. Untuk mengurangi konsumsi materi bakar, jaga jarak antar kendaraan lain dan kecepatan konstan.

8. Pengoperasian yang boros akselerasi

Balap atau mengocok pedal gas membutuhkan  bahan bakar sama dengan jumlah yang dibutuhkan untuk berjalan sekitar 50 meter.

9. Pengoperasian tuas pemindah gigi (shift)

Secara umum, kecuali bila kondisi pengendaraannya memburuk, misalnya terjadi  knocking, menggunakan gigi tinggi dan membuat mesin berputar serendah mungkin akan mengurangi konsumsi materi bakar.

Bagaimana Pengukurannya?

Banyak pemakai kendaraan mengukur konsumsi materi bakar dengan mengisi penuh tangki materi bakar. Namun penghitungan sedemikian mampu menghasilkan banyak kesimpulan. Teknisi perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Metode dan perbedaan pengisian materi bakar.

  • Ketika materi bakar diisi segera setelah kendaraan dijalankan, jumlah materi bakar yang diisi harus sama dengan jumlah sebelum dijalankan. 
  • Meskipun demikian, karena kemiringan kendaraan, orang yang mengisi, kecepatan pengisian dan lainnya kerap kali tidak sama. Sehingga jumlah materi bakar yang masuk sering berbeda. Akibatnya hasil penghitungan pemakaian materi bakar kerap kali berbeda


2. Waktu dan perbedaan pengisian materi bakar

  • Bila materi bakar yang diisikan hanya terpakai sedikit saja, maka jarak tempuhnya juga pendek. Sehingga konsumsi materi bakar pada kondisi ini dapat dikalkulasikan dengan baik. 
  • Sebaliknya, bila materi bakar itu diisikan ketika tangki hampir kosong, maka jarak tempuhnya sudah panjang dan kendaraan telah mengalami banyak sekali pola pengendaraan. Maka hasil penghitungan pemakaian materi bakar  merupakan rata-rata dari keseluruhan hasil yang didapatkan


3. Point penting yang perlu diingat dalam pengukuran

Untuk menghitung konsumsi materi bakar secara akurat , lakukan uji jalan berdasarkan pada pertanyaan diagnostik, menggunakan alat pengukur konsumsi materi bakar dan  hand held tester , serta catat tampilan data konsumsi materi bakar yang berubah  pada  kondisi  jalan dan metode pengendaraan yang berbeda



Poin-poin untuk pengukuran dan rujukan tertentu
Penyebab naiknya konsumsi materi bakar
Contoh metode pemeriksaan
Bagaimana mencari data
Kondisi jalan
Berkendara pada banyak sekali macam jenis jalan dan buat pelanggan memahami perbedaan dalam konsumsi materi bakar. Pada ketika yang sama, beritahu pelanggan kondisi jalan dimana ia berkendara.
Perbandingan antara jalan yang padat dan jalan piggir kota
PETUNJUK:
Kondisi selain jalan daerah berkendara harus sedapat mungkin sama
.
Perbandingan antara pengendaraan menanjak dan pada jalan yang rata.
Jalan yang biasa dilalui pelanggan dan jalan yang biasa dilalui temannya dimana konsumsi materi bakar keduanya dibandingkan.
Metode pengendaraan
Minta pelanggan atau orang lain berkendara pada jalan yang sama dan buat pelanggan memahami perbedaan di dalam konsumsi materi bakar yang disebabkan oleh metode pengendaraan.
Perbandingan antara metod pengendaraan dengan memperhatikan perpindahan dan akselerasi.
Kondisi penggunaan
Beban mesin
Berkendara pada jalan yang sama dengan santunan beban dan tanpa santunan beban. Buat pelanggan memahami perbedaan di dalam konsumsi materi bakar yang disebabkan oleh beban.
Perbandingan ketika beban listrik ibarat air conditioner yang hidup dengan ketika air conditioner mati.
Perbandingan antara perbedaan dalam beban mesin dan jumlah penumpang
Perjalanan pendek
Buat pelanggan memahami perbedaan di dalam konsumsi materi bakar antara perjalanan singkat dan perjalanan panjang, atau ketika mesin hambar dan setelah mesin dihangatkan.
Perbandingan antara perjalanan singkat dan panjang.
Perbandingan ketika start dengan mesin hambar dan ketika mesin dihangatkan.
Perbandingan antara durasi penghangatan.
Malfungsi kendaraan
Berkendara di jalan yang sama sebelum kendaraan dibawa ke bengkel dan setelah kendaraan diperbaiki. Lalu, buat pelanggan memahami perbedaan di dalam konsumsi materi bakar.
Perbandingan ketika kendaraan dibawa ke bengkel dan setelah diperbaiki.
Buat pelanggan memahami perbedaan di dalam konsumsi materi bakar dengan cara menyesuaikan secara ilegal atau menggunakan part-part tidak asli.
Perbandingan part merek standar ibarat ban dan part-part tidak asli yang digunakan.
123

0 komentar:

Posting Komentar