WHAT'S NEW?
Loading...

Penyebab Bunyi Decit Pada Rem

Apakah yang dimaksud dengan rem berdecit itu?


Rem yang berdecit yakni gejala yang ditimbulkan oleh pergesekan antara kanvas rem dan piringan rem, getaran inilah yang kemudian ditransmisikan dalam bentuk bunyi.

Gejala ini dikenal dengan getaran yang timbul dengan sendirinya, tidak sama dengan getaran yang ditimbulkan, menyerupai getaran pada bodi kendaraan, dan menghasilkan getaran yang kembali pada sumbernya. Jika getaran bertambah kuat, energi yang terjadi juga membesar.



Penyebab Bunyi Decit Pada Rem



Timbulnya suara dan cara perambatan bunyi.

  • Bunyi berdecit pada rem mampu dibandingkan dengan gejala melolong, yang dihasilkan melalui proses berikut ini:
  • Bunyi masuk ke microphone dari speaker, dan diperbesar oleh amplifier.
  • Bunyi secara berulang-ulang keluar melalui speaker dan alhasil menjadi suara yang lebih kencang dari suara aslinya.


Jika diterapkan pada rem, prosesnya menjadi menyerupai berikut ini:
Speaker: rotor
Microphone: pad
Level volume amplifier : koefesien gesek pad.
Jarak antara microphone dan speaker adalah: pengurangan bunyi. (efektivitas dari shim)

 

Konstruksi Rem dan Bunyi Berdecit


Dalam kasus getaran yang ditimbulkan sendiri, satu getaran didihasilkan, lantas getaran itu diperbesar, maka getaran itu akan menjadi lebih besar. Begitu amplitudonya  bertambah besar,  untuk menghentikan getaran itu tentu saja diharapkan peredaman yang lebih besar. Dalam konstruksi rem, pad dan rotor terhubung rapat, sehingga sulit untuk meredam getarannya.

Frekuensi yang ditimbulkan

Pada kasus rem yang berdecit, frekuensi yang dibangkitkan bervariasi. Meskipun jikalau decitan rem pada frekuensi tertentu berkurang, decitan rem lainnya akan dibangkitkan pada frekuensi yang berbeda.

Frekuensi berbeda tergantung pada model dan sulit untuk memangkas getaran itu menyerupai getaran umumnya. Efektifitas pengurangan kadang kala muncul, tetapi kadang kala tidak muncul.

Hubungan antara decitan rem dan rem

Decitan rem dibangkitkan oleh tabrakan antara pad dan rotor, sehingga ada korelasi antara koefisien gesek pad dan decitan rem.

Oleh karenanya, pencegahan decitan rem dan peningkatan efektifitas pengereman agak sulit didapat pada ketika yang sama. Kenyataannya, jikalau sejumlah energi dikirim dari rotor ke dalam pad berlangsung efektif, maka decitan rem cenderung muncul.

Kondisi yang cenderung menimbulkan rem berdecit

1. Saat kendaraan ditinggalkan atau ketika rem didinginkan

Decitan rem cenderung muncul dikarenakan meningkatnya koefisien gesek pad rem yang disebabkan oleh oksidasi pada rotor dan permukaan pad, atau daya serap kelembaban pad.


2. Saat rem didinginkan di bawah kondisi temperatur tinggi

Saat temperatur pad lebih besar dari 200 derajat celsius, resin di dalam pad-pad membusuk dan permukaan pad kehilangan abrasivitasnya. Saat temperatur kemudian jatuh, koefisien gesek naik. Akibatnya, decitan rem cenderung muncul.


PETUNJUK:Saat temperatur pad menjadi tinggi, cat pada sisi-sisi samping kadang memutih, membantu menentukan sejarah yang berkaitan dengan panas.


3. Saat jejak massa rotor tidak dapat dilihat

Saat serpihan-serpihan abrasif pada pad menempel pada permukaan rotor, permukaan rotor dimassakan oleh pad-pad. Saat ketidakteraturan permukaan berkurang, koefisien gesek naik. Akibatnya, decitan rem cenderung muncul.


PETUNJUK:
Tes reproduksi decitan rem
  • Laksanakan tes ini dengan mengubah gaya pengutamaan pedal pada jalan menurun.
  • Naikkan temperatur rem dan biarkan selama 30 menit. Lalu laksanakan tes ini.
  • Biarkan rem semalam untuk menurunkan temperatur rem. Lalu laksanakan tes ini.


Metode Pengurangan Decitan Rem

1. Pemeriksaan anti-squeal shim dan pinjaman gemuk

  • Periksa terhadap pengelupasan atau lekukan pada karet di permukaan anti-squeal shim. 
  • Berikan gemuk pada grease pan dan claw anti-squeal shim. 
  • Dengan menggunakan gemuk, prosedur ini menunjukkan daya pelemahan dan merubah kontak antara caliper dan pad.


2. Bagian belakang piston

  • Tekan piston dari adegan belakang caliper sekali. Prosedur ini untuk memperbaiki cungkilan piston, dan kelembutan pergeseran piston untuk membantu supaya stabilitas kontak  pad terjaga.

3. Pemeriksaan dan perbaikan adegan belakang pad

  • Periksa adegan belakang pad terhadap kelengkungan. Bila ditemukan ada lekukan, gerindalah adegan belakangnya.
  • Prosedur ini membantu kontak piston dan caliper claw ke pad-nya.


4. Pengikiran permukaan pad  penerima momen dan pinjaman gemuk

  • Memeriksa contact truck. Jika  pad mengalami kontak tidak merata, kikir permukaannya dengan kertas amplas untuk membetulkannya sehingga posisi pad itu rata mengenai dudukan caliper.
  • Berikan gemuk pada permukaan peserta momen.
  • Prosedur ini membantu mengurangi tabrakan pada permukaan peserta momen dan dapat membuat pad menjadi stabil. 

0 komentar:

Posting Komentar